Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Merayakan Ketidaksempurnaan di Ambang Tahun

29 Desember 2023   08:11 Diperbarui: 1 Januari 2024   07:00 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam renungan ini, kita juga memahami pentingnya melepaskan. Lupakan penyesalan kemarin - itu adalah mantra yang harus meresap dalam jiwa kita. 

Masa lalu adalah guru yang bijak, tetapi ia tidak boleh menjadi penjara yang mengikat langkah kita. 

Saat kita membuka diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, kita membebaskan diri dari belenggu masa lalu yang mungkin telah menghambat kita. 

Tahun baru adalah tentang membuka halaman baru, tentang mengisi kanvas kehidupan kita dengan warna-warna baru yang berani dan cerah.

Dan saat kita memasuki tahun baru, mari lakukan dengan semangat kegembiraan. Biarkan kemungkinan awal yang baru memenuhi kita dengan antusiasme dan optimisme. 

Setiap saat, setiap detik, adalah kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru, untuk mengejar impian yang mungkin telah kita abaikan. 

Ini bukan tentang membuat daftar resolusi yang panjang dan sering kali terlupakan, tetapi tentang membuat pilihan sadar untuk hidup sepenuhnya, untuk menghargai setiap napas yang kita ambil.

Kita mungkin tidak tahu apa yang akan dibawa oleh tahun depan, tetapi kita memiliki kekuatan untuk memengaruhi bagaimana kita akan menghadapinya. 

Kita bukan korban waktu; kita adalah arsitek dari realitas kita sendiri. 

Tahun baru memberi kita kanvas kosong, dan itu adalah tanggung jawab dan hak istimewa kita untuk mengisinya dengan cerita-cerita yang mencerminkan siapa kita dan siapa yang ingin kita jadi.

Hidup tidak pernah ditulis di atas batu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun