Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membeli Dua Barang Idaman dengan "Gratis"

26 Desember 2023   21:08 Diperbarui: 26 Desember 2023   21:20 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bungsu dengan sepeda listrik barunya. (Foto: Dokumen pribadi)

Hari itu, hari Senin yang biasa, suasana perpustakaan terasa tenang, kontras dengan hiruk pikuk siang di luar sana. Saya tenggelam dalam lautan buku, menikmati kesendirian bersama pikiran dan kata-kata. 

Jam di perpustakaan menunjukkan pukul 13.00, saat itu saya baru saja menyelesaikan makan siang ketika ponsel saya berdering dengan getar yang terasa asing. Panggilan dari nomor tak dikenal mencuri perhatian saya.

"Halo, pak. Saya dari bank X," suara di seberang sana terdengar formal dan sopan, namun ada sedikit kegembiraan yang tersembunyi di dalamnya. "Bapak mendapat cashback dari pinjaman kredit di bank kami."

Saya hampir tertawa, "Ah, penipuan apa lagi ini?" balas saya tanpa basa-basi. Skeptis, saya nyaris menutup panggilan. Tapi, ada sesuatu yang berbeda kali ini.

"Tidak, pak. Ini nyata. Saya bisa datang ke lokasi bapak sekarang untuk membahas lebih lanjut," katanya dengan nada yang meyakinkan.

Dengan rasa penasaran yang tergugah, saya memberitahunya lokasi saya di perpustakaan, di lantai dua. Tidak lama kemudian, seorang pria berpakaian rapi dengan ID bank X muncul, membawa dokumen yang terlihat resmi. 

Dia menjelaskan tentang program cashback yang mengejutkan akibat penurunan suku bunga.

"Berapa banyak cashback yang saya dapatkan?" tanya saya, masih setengah tidak percaya.

"Dengan bangga, 16,5 juta, pak," jawabnya.

Saya terdiam sejenak, mengolah informasi itu. Uang sebanyak itu bukan jumlah kecil, dan pikiran saya langsung melayang pada berbagai kemungkinan. Jika nanti saya memperbarui kontrak dengan bank, saya menyadari bahwa ini adalah kesempatan langka.

"16,5 juta itu enaknya buat apa mas?," tanya saya tiba-tiba. Spontan.

Sambil berdiskusi, petugas bank itu mengeluarkan brosur dan menyarankan, "Bagaimana dengan sepeda motor listrik merek Y, pak? Ada subsidi pemerintah sehingga harganya hanya 11,5 juta."

Dia menjelaskan program kerja sama antara bank X dan dealer sepeda motor listrik merek Y. Saya hanya perlu menandatangani kontrak baru, dan sepeda motor listrik itu akan dikirim ke rumah saya. 

Saya setuju, dan benar saja keesokan harinya, sepeda motor listrik itu sudah berada di garasi rumah saya.

Saya terkejut bahwa uang cashback belum juga masuk ke rekening, namun sepeda motor listrik sudah tersedia. Kesempatan ini terasa seperti mimpi. 

Sepeda motor listrik itu, yang lama saya idamkan, kini menjadi kenyataan. Tapi ada lebih dari itu, saya masih memiliki sisa uang.

Pada hari Sabtu, bersama anak bungsu saya, kami pergi untuk membeli sepeda listrik yang diinginkannya. Kejutan itu membuat wajah anak saya berbinar, kebahagiaan yang tak terukur.

Sepeda motor listrik baru. (Foto: Dokumen pribadi)
Sepeda motor listrik baru. (Foto: Dokumen pribadi)

Mulai Desember, perjalanan ke kantor saya berubah. Saya meninggalkan mobil dan beralih menggunakan sepeda motor listrik baru saya, menikmati udara pagi yang segar, sambil menyimpan kenangan akan keberuntungan yang tak terduga ini.

Pembelian yang tidak menguras tabungan sedikit pun ini bukan hanya soal materi, melainkan tentang momen-momen kebahagiaan, kebersamaan, dan rasa syukur yang mendalam.

Anak saya, dengan sepeda listrik baru di sampingnya, juga merasakan kegembiraan yang sama. Bersama, kami menikmati hadiah tak terduga ini.

Alhamdulillah, inilah pembelian terbaik saya di tahun 2023, sebuah cerita tentang keberuntungan yang membawa kebahagiaan lebih dari sekadar materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun