Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Bisnis itu Politik (Jangan Dibalik)

20 Desember 2023   03:45 Diperbarui: 20 Desember 2023   04:26 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pengusaha kaya merasa sudah waktunya untuk menyerahkan kendali perusahaan kepada putra tunggalnya.

Suatu hari diajaklah si anak ke kantornya yang super megah. 

Ketika sampai di lantai 2, dia berkata "nak, kamu berani melompat ke lantai 1?"

Si anak menggelengkan kepala. 

"Bagaimana mungkin kamu akan mengendalikan perusahaan ayah yang sangat besar ini ke kamu yang tidak memiliki keberanian", katanya.

Selesai si ayah berkata demikian, tetiba si anak langsung melompat dan hasilnya si anak mengalami patah kaki kanannya.

Di rumah sakit, si ayah bertanya "mengapa kamu nekat melompat?". 

Si anak menjawab "khan ayah yang nyuruh"

"Siapa yang menyuruhmu melompat? Ayah hanya bertanya, kamu berani atau tidak?"

"Ingat nak, tidak setiap perkataan itu harus diterjemahkan dalam bentuk tindakan nyata. Ini pelajaran pertamamu."

*****

Setahun kemudian, diajaklah kembali si anak ke kantor dan berhentilah mereka di lantai 2. 

Si ayah bertanya, "nak, kamu berani melompat ke lantai 1?"

Si anak langsung menjawab tegas "tidak berani"

"Oke, sekarang ayah menyuruhmu melompat dan ini merupakan syarat untuk mendapatkan kendali seluruh perusahaan ayah"

Tanpa pikir panjang melompatlah si anak dan hasilnya si anak mengalami patah kaki kirinya.

Di rumah sakit, si ayah bertanya "mengapa kamu nekat melompat?"

 Si anak menjawab "khan ayah yang nyuruh"

"Ingat nak, banyak orang bijak berkata jangan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, tetapi ayah berbeda... Ingat ya nak... jangan mudah percaya."

Si anak berkata, "Yah, apakah ini pelajaran terakhirku"

Si ayah menjawab lirih, "ini pelajaran kedua...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun