Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Merekonstruksi Diskusi Politik di Grup WhatsApp Keluarga

15 Desember 2023   10:47 Diperbarui: 16 Desember 2023   00:47 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diskusi politik di keluarga seperti bola dalam permainan sepak bola. (sumber gambar: Freepik/artursafronovvvv)

Ilustrasi diskusi politik di keluarga seperti bola dalam permainan sepak bola. (sumber gambar: Freepik/artursafronovvvv)
Ilustrasi diskusi politik di keluarga seperti bola dalam permainan sepak bola. (sumber gambar: Freepik/artursafronovvvv)

Ibarat bola di dalam permainan sepak bola yang arahnya tidak dapat diprediksi, begitu pula jalannya diskusi politik dalam keluarga. Sangat penting untuk diingat bahwa, pada akhirnya, kita semua termasuk dalam kelompok yang sama. 

Fokus pada menjaga integritas keluarga, berbagi momen kebersamaan, dan merawat ikatan kasih di antara anggota keluarga harus selalu menjadi prioritas utama.

Dengan ini, kita menyimpulkan bahwa menjaga harmoni dalam keluarga di tengah perbedaan politik adalah seperti memainkan permainan sepak bola yang sehat - di mana setiap putaran dan tendangan bola membawa pelajaran baru dan memperkuat ikatan tim. 

Di lapangan demokrasi keluarga, memenangkan hati lebih penting daripada memenangkan argumen, menjaga agar bola kebersamaan terus bergulir di antara kita.

Semoga ini memberikan perspektif dan panduan untuk menjaga harmoni dalam keluarga, terutama dalam konteks diskusi politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun