Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Merekonstruksi Diskusi Politik di Grup WhatsApp Keluarga

15 Desember 2023   10:47 Diperbarui: 16 Desember 2023   00:47 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bagian akhir ini, kita fokus pada pentingnya menjaga persatuan dan hormat di tengah keragaman opini. 

Dalam keluarga, seperti dalam masyarakat luas, keragaman pandangan seharusnya menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan. Menghargai perbedaan, baik dalam politik maupun aspek lainnya, adalah kunci untuk menjaga integritas keluarga.

Hal ini membutuhkan kesadaran bahwa keluarga lebih dari sekedar kumpulan individu dengan perspektif yang berbeda; ini adalah jaringan dukungan, kasih, dan pemahaman. 

Memberikan prioritas pada kesatuan keluarga di atas semua perbedaan politik adalah langkah penting untuk memastikan bahwa diskusi politik tidak mengganggu hubungan keluarga. Di sini, pentingnya dialog inklusif dan empati menjadi sangat krusial.

Seperti dalam permainan sepak bola, di mana bola yang bundar dapat bergerak ke mana saja dan tidak pasti sisi mana yang akan berada di atas saat berhenti, demikian pula dalam politik dan opini keluarga kita. 

Keragaman opini dalam keluarga harus dilihat sebagai dinamika alami yang serupa dengan bola yang berputar: tak terduga namun menarik, dan bagian penting dari permainan demokrasi.

Penting untuk diingat bahwa keluarga, seperti tim sepak bola, terdiri dari pemain dengan kemampuan dan pandangan yang berbeda. 

Meskipun mungkin ada ketidaksepakatan yang muncul, setiap individu dalam grup memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam menjaga keselarasan dan keutuhan tim - atau dalam contoh khusus ini, rumah tangga. 

Menerima keragaman ini dengan hormat dan empati adalah kunci untuk menjaga persatuan.

Menjaga persatuan dalam keragaman tidak berarti menghilangkan perbedaan, tetapi mengelolanya secara konstruktif. 

Fokus pada nilai-nilai bersama, dialog inklusif, dan saling menghormati seperti bermain sepak bola dengan sportivitas - memainkan permainan bukan untuk mengalahkan satu sama lain, tetapi untuk menikmati permainan dan belajar dari setiap putaran bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun