Si tikus mungkin akan berargumen, "Perubahan itu penting untuk kemajuan. Kita tidak bisa terpaku pada cara-cara lama."
Sang pria, dengan cangkirnya yang sudah setengah kosong, mungkin akan menghela napas dan berkata, "Perubahan memang baik, tapi perubahan yang terus-menerus tanpa memberi kesempatan untuk beradaptasi itu namanya bukan kemajuan, itu namanya kebingungan."
Komentar ini menggambarkan bagaimana terkadang, dalam upaya untuk melakukan pembaharuan, pemerintah bisa terjebak dalam siklus perubahan yang kontraproduktif, yang tidak hanya membuat guru dan siswa kesulitan tetapi juga membuat tujuan asli pendidikan menjadi kabur.
Cerita ini, meski disampaikan dengan nada yang sarkastik, menyoroti pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan di bidang pendidikan.Â
Ia juga mengingatkan kita bahwa dalam membuat kebijakan, harus ada keseimbangan antara inovasi dan stabilitas, antara teori dan praktik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H