Sartre mengatakan bahwa kita "terkutuk untuk bebas", yang berarti bahwa kita tidak dapat melarikan diri dari kebebasan memilih dan tanggung jawab atas pilihan tersebut.Â
Dengan mengakui hal ini, kita menjadi lebih sadar tentang bagaimana tindakan kita memengaruhi perjalanan hidup orang lain.
Keterbukaan terhadap orang lain, dalam konteks ini, adalah tindakan etis. Ini adalah pengakuan akan kemanusiaan bersama kita dan tanggung jawab yang kita bagikan terhadap satu sama lain.Â
Martin Buber, dalam filosofinya tentang hubungan "Aku dan Engkau", menekankan pentingnya bertemu dengan orang lain sebagai subjek, bukan objek, menciptakan hubungan yang autentik dan saling menghormati.
***
Renungan ini membawa kita pada pertanyaan eksistensial tentang arti "hadir" dalam kehidupan. Tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga secara emosional dan spiritual.Â
Menjadi checkpoint bagi orang lain berarti menjadi bagian aktif dalam jaringan kehidupan yang saling terkait, di mana kita saling memberi dan menerima, saling memengaruhi dan dipengaruhi.Â
Ini adalah undangan untuk hidup dengan kesadaran penuh, mengakui pentingnya setiap interaksi dan tanggung jawab kita dalam membangun dunia yang lebih terkoneksi dan penuh empati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H