Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengelola Insting dan Perasaan

5 Desember 2023   06:30 Diperbarui: 5 Desember 2023   07:40 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengelola insting dan perasaan. (Sumber gambar: Freepik)

Ini menekankan bukan hanya kepuasan pribadi tetapi juga kontribusi terhadap kebaikan bersama.

Dalam interaksi sosial, insting sering memandu kita dalam memberikan reaksi cepat dan perlindungan diri, sementara perasaan memungkinkan kita untuk memahami dan berempati dengan orang lain.

 Keseimbangan ini menghasilkan kemampuan untuk merespons secara intuitif tetapi dengan pertimbangan yang mendalam terhadap dampak emosional tindakan kita terhadap orang lain. 

Hal ini sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan, baik dalam lingkup pribadi maupun profesional.

Di sisi lain, dalam konteks pertumbuhan pribadi, keseimbangan antara insting dan perasaan memungkinkan kita untuk menavigasi tantangan hidup dengan lebih bijaksana. 

Insting dapat membawa kita ke arah pertumbuhan dan perubahan, sementara perasaan memberikan ruang untuk refleksi dan pemahaman diri. 

Kombinasi keduanya menghasilkan pendekatan yang holistik terhadap kehidupan, di mana tindakan didasarkan pada pemahaman diri yang mendalam dan penghargaan terhadap kompleksitas emosi manusia.

Dengan demikian, keseimbangan antara insting dan perasaan adalah inti dari kehidupan yang memuaskan dan berarti.

Ini adalah perjalanan yang berkelanjutan, di mana setiap individu belajar untuk menavigasi dan mengintegrasikan berbagai aspek diri mereka untuk mencapai keutuhan dan keharmonisan dalam diri mereka sendiri dan dalam hubungan mereka dengan dunia sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun