Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengatasi Bias Emosional dalam Keputusan Keuangan

4 Desember 2023   18:19 Diperbarui: 6 Desember 2023   12:45 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keuntungan dan kerugian dalam  bisnis. (Sumber gambar: Freepik/jcomp)

Keputusan keuangan bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami dan menafsirkan angka tersebut dalam konteks yang lebih luas. Kesadaran akan bias kognitif dan emosional ini penting untuk mengembangkan keputusan keuangan yang lebih rasional dan efektif.

Mengatasi Bias dalam Pengambilan Keputusan Keuangan

Mengenali dan mengatasi bias kognitif dan emosional dalam pengambilan keputusan keuangan merupakan langkah penting untuk mencapai keputusan yang lebih objektif dan efektif. Bias-bias ini, seperti yang telah dibahas sebelumnya, dapat menghasilkan penilaian yang tidak akurat dan pilihan yang kurang ideal. Oleh karena itu, mengembangkan kesadaran diri dan alat untuk mengatasi bias ini menjadi sangat penting.

Pertama, mengakui bahwa emosi seringkali memengaruhi keputusan keuangan kita adalah langkah awal. Dalam kasus aversi terhadap kerugian, misalnya, memahami bahwa kecenderungan untuk menghindari kerugian bisa lebih kuat daripada keinginan untuk mendapatkan keuntungan dapat membantu kita mempertimbangkan pilihan secara lebih objektif. Ini memerlukan penilaian yang seimbang antara potensi keuntungan dan risiko kerugian, bukan menghindari risiko sama sekali.

Selanjutnya, ketika menghadapi relativitas keuangan, penting untuk menilai keuntungan dan kerugian dalam konteks yang lebih luas daripada hanya proporsi mereka terhadap modal. Misalnya, dalam mengevaluasi investasi, melihat kinerja keseluruhan dan potensi jangka panjang, bukan hanya keuntungan atau kerugian jangka pendek, dapat memberikan perspektif yang lebih akurat dan mengurangi pengaruh bias proporsional.

Di sisi lain, ketika mempertimbangkan biaya kesempatan dan nilai depresiasi, seperti dalam kasus pembelian mobil, memerlukan analisis yang lebih mendalam. Menganalisis total biaya kepemilikan, termasuk depresiasi, perawatan, dan biaya operasional, terhadap manfaatnya dapat membantu dalam membuat keputusan berdasarkan data dan fakta.

Terakhir, penting untuk menyadari bahwa tidak ada keputusan yang benar-benar bebas dari emosi atau bias. Namun, dengan menyadari bias-bias ini dan berusaha untuk mengatasi mereka, kita dapat membuat keputusan yang lebih seimbang dan rasional. Penggunaan alat dan strategi seperti analisis biaya-manfaat, konsultasi dengan penasihat keuangan, dan pendekatan berbasis data dapat sangat membantu dalam mengurangi pengaruh bias dalam pengambilan keputusan keuangan kita.

Melangkah ke Depan dalam Pemahaman Keuangan

Langkah selanjutnya dalam perjalanan keuangan yang bijak adalah melihat ke depan dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana bias kognitif dan emosional memengaruhi keputusan kita. 

Kita perlu mengembangkan keterampilan yang tidak hanya fokus pada angka dan data, tetapi juga pada pemahaman yang lebih luas tentang perilaku manusia dan psikologi ekonomi. Dengan cara ini, kita dapat lebih baik mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan keuangan di dunia yang terus berubah.

Pertama, pendidikan keuangan yang berkelanjutan sangat penting. Dunia keuangan terus berkembang, dan begitu pula pemahaman kita tentang bagaimana keputusan dibuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun