Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hipnosis Massal di Arena Politik

30 November 2023   13:15 Diperbarui: 30 November 2023   13:36 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye politik. (Sumber gambar: Freepik)

Keempat, penting untuk melaksanakan pemantauan media yang sehat dan regulasi. Pers memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman masyarakat. Oleh karena itu, mekanisme harus dibuat untuk memastikan bahwa pers memberikan informasi yang adil dan tidak memihak. Ini termasuk melawan berita palsu, mempromosikan jurnalisme investigatif, dan memastikan alokasi waktu siar yang adil untuk semua kandidat.

Terakhir, mendorong partisipasi publik aktif dalam politik sangat penting. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi komunitas, forum, atau bahkan media sosial. Membangun dialog antara pemilih dan kandidat membantu mengurangi kesenjangan informasi dan memperkuat demokrasi.

Kampanye politik yang mengikuti prinsip-prinsip terbaik ini lebih cenderung menghasilkan hasil yang benar-benar mencerminkan keinginan pemilih, bukan hasil dari manipulasi atau pesona yang luas.

Menghindari Sisi Negatif Hipnosis Massal dan Tanggung Jawab Bersama

Menghindari sisi negatif hipnosis massal dalam kampanye politik bukan hanya tanggung jawab politisi dan partai politik, tetapi juga tanggung jawab bersama yang melibatkan media, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan.

Media memainkan peran penting dalam menyajikan informasi yang objektif dan tidak memihak. Media harus menghindari narasi sensasional yang hanya memperkuat bias dan mempromosikan polarisasi. Sebaliknya, penting untuk memberikan prioritas pada pelaporan objektif dan pemeriksaan komprehensif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat umum. Ini termasuk memberikan waktu siar yang adil kepada semua kandidat dan menghindari "ruang gema" (echo chamber) yang hanya memperkuat pandangan satu sisi.

Lembaga pendidikan juga memiliki peran penting dalam membentuk pemikiran yang signifikan dalam masyarakat. Pembelajaran yang kuat tentang negara, pemerintahan, dan propagasi harus menjadi bagian dari kurikulum. Dengan memberikan kemampuan kepada masyarakat untuk menyelidiki, memeriksa, dan berpikir kritis, kita dapat mengurangi risiko manipulasi yang luas.

Pada tingkat masyarakat, penting untuk memupuk budaya percakapan yang sehat dan terbuka. Masyarakat harus didorong untuk terlibat dalam percakapan konstruktif, mendengarkan dengan cermat pandangan yang beragam, dan aktif terlibat dalam proses politik. Keterlibatan ini tidak hanya terbatas pada pemilihan, tetapi juga dalam kehidupan politik sehari-hari.

Ketika dihadapkan dengan kampanye, pemilih seharusnya bertanggung jawab pribadi untuk memahami informasi. Hal ini termasuk mencari informasi dari berbagai sumber, mengajukan pertanyaan, dan mendiskusikan isu-isu dengan orang lain, sambil mengevaluasi informasi yang disajikan kepada mereka.

Terakhir, peran pengawasan publik dan organisasi sipil tidak bisa diabaikan. Organisasi-organisasi ini dapat membantu memantau kampanye, memberikan platform untuk diskusi yang tidak memihak, dan berfungsi sebagai penyeimbang terhadap potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh politisi atau partai politik.

Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa hipnosis massal dalam kampanye politik tidak berubah menjadi manipulasi dan penekanan suara yang logis, tetapi malah menjadi mekanisme untuk membangun demokrasi yang lebih kuat dan komprehensif. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi ini adalah usaha penting untuk menjaga otentisitas dan kesejahteraan demokrasi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun