Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Nothing Too Loose

10 November 2023   22:10 Diperbarui: 10 November 2023   22:15 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi ini juga mengeksplorasi tema penyesalan dan bagaimana rutinitas sehari-hari dapat menjadi pelarian.

Dalam konteks filosofis, penyesalan sering dianggap sebagai refleksi diri atas tindakan masa lalu.

Pemikiran filosof seperti Kierkegaard dan Nietzsche telah mendalami konsep penyesalan dalam konteks eksistensial, dan mereka telah mengungkapkan beberapa wawasan yang menarik.

Kierkegaard, misalnya, melihat penyesalan sebagai bahan penting dalam perjalanan luar biasa menuju penemuan diri, suatu keharusan mutlak untuk benar-benar menjadi individu yang unik seperti yang seharusnya kita menjadi.

Di sisi lain, Nietzsche menjelajahi penyesalan dalam hubungannya dengan 'kehendak untuk berkuasa' yang mempesona, merenungkan bagaimana individu menghadapi kompleksitas kehidupan mereka sendiri.

Sekarang, mari kita bicara tentang kesibukan. Ini dapat dilihat sebagai bentuk pelarian, cara menghindari kebenaran-kebenaran keras tentang eksistensi kita, dan Nietzsche, tidak menahan diri dalam mengkritik turunan yang licin ini.

Sudah saatnya menghadapi kenyataan dan merangkul kenyataan yang memompa adrenalin tentang keberadaan kita sendiri.

Materi Menjadi Imaterial

Puisi ini menggambarkan peralihan dari yang material menjadi yang imaterial, tema yang sering diangkat dalam filsafat.

Dalam pandangan Plato tentang bentuk-bentuk ideal, nilai-nilai imaterial seperti kebaikan dan kebenaran dianggap lebih 'nyata' daripada objek fisik.

Dalam konteks modern, filsafat fenomenologis juga menjelajahi bagaimana pengalaman imaterial - seperti kesadaran, persepsi, dan emosi - menentukan realitas kita.

Puisi ini, dengan menggambarkan peralihan ini, menyerupai pemikiran fenomenologis, di mana realitas sejati terletak dalam pengalaman subjektif.

Pencerahan dan Kesadaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun