Namun demikian, terdapat kendala yang harus diatasi, seperti aspek inklusivitas dan bahaya yang terkait dengan pemanfaatan teknologi dalam politik. Dalam konteks Indonesia yang beragam, penting untuk memastikan bahwa transformasi digital di parlemen mencakup semua kelompok masyarakat, termasuk masyarakat di daerah terpencil. Selain itu, terdapat kebutuhan untuk memberikan pertimbangan khusus terhadap masalah kerahasiaan dan pengamanan informasi dalam penerapan kemajuan teknologi ini.
Secara keseluruhan, artikel tersebut memberikan inspirasi bagi Indonesia untuk mempertimbangkan penerapan teknologi disruptif dalam upaya memperkuat demokrasi dan meningkatkan keterlibatan warga negara dalam proses politik. Dengan metodologi yang cermat dan menyeluruh, teknologi dapat menjadi instrumen ampuh untuk mendorong penguatan demokrasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H