gender diversity".
Saya telah meninjau sebuah artikel dari jurnal "Dynamic managerial capabilities", tahun 2020, penulisnya Rifat Kamasak, Mustafa Ozbilgin,Berk Kucukaltan,Meltem Yavuz, dengan judul "Regendering of dynamic managerial capabilities in the context of binary perspectives onArtikel ini memberikan perspektif yang sangat menarik dan penting dalam bidang manajemen dengan menyoroti interaksi antara gender dan kemampuan manajerial dinamis yang sering diabaikan. Saat peran gender berkembang dalam masyarakat yang semakin beragam saat ini, memahami bagaimana gender memengaruhi kemampuan manajerial dapat menjadi aset berharga bagi organisasi.
Sebagai pengantar, artikel ini dengan cermat menguraikan bahwa sebagian besar literatur tentang kemampuan manajerial dinamis belum cukup menjelajahi dimensi gender. Dalam lingkungan bisnis yang semakin beragam di mana peran gender tidak lagi terbatas pada pandangan biner, sangat penting untuk menggali implikasi gender dalam konteks kemampuan manajerial. Artikel ini memulai perjalanan ini dengan menjelaskan konsep kemampuan manajerial dinamis, yang merupakan subjek diskusi yang mendasar. Kemampuan ini saling terhubung dengan cara manajer beradaptasi terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah.
Namun, salah satu aspek yang paling penting yang disorot dalam dokumen ini adalah signifikansi jenis kelamin dalam struktur ini. Gender tidak lagi menjadi faktor yang dapat diabaikan dalam organisasi modern. Artikel ini menekankan bahwa organisasi yang berusaha tetap relevan dan kompetitif harus mempertimbangkan dampak gender terhadap kemampuan manajerial mereka. Ini adalah sudut pandang yang sangat relevan, karena beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kesuksesan sebuah perusahaan sangat terkait dengan inklusi kedua gender dalam peran eksekutif dan pengawasan operasional.
Salah satu kontribusi utama dari artikel ini adalah penciptaan kerangka kerja baru yang disebut "penggenangan ulang kemampuan manajerial dinamis." Ini adalah konsep yang menarik karena mengarah pada penelitian yang lebih dalam dan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana gender memengaruhi kemampuan manajerial. Kerangka kerja ini menjelaskan bagaimana ide-ide yang seharusnya bersifat netral dalam hal gender dapat menghasilkan hasil yang beragam tergantung pada gender.
Selanjutnya, artikel membahas cara membuktikan adanya bias gender dalam kemampuan manajerial dinamis dan mencapai kerangka kerja gender yang seimbang untuk kemampuan tersebut. Ini adalah langkah kritis dalam mengubah paradigma manajemen modern. Mengakui dan mengatasi prasangka gender adalah langkah awal menuju menciptakan lingkungan organisasi yang lebih komprehensif dan beragam.
Pentingnya mempertimbangkan berbagai kategori gender di luar pandangan biner adalah salah satu poin kunci dalam artikel ini. Kita saat ini hidup dalam masyarakat yang semakin mengakui kompleksitas gender. Artikel ini mengajak kita untuk memahami dan menghargai keragaman ini. Ini adalah sudut pandang yang sangat relevan, karena lembaga yang mempertimbangkan berbagai klasifikasi gender akan lebih siap untuk mencerminkan beragamnya masyarakat yang mereka layani.
Selain itu, artikel mencatat ketidakseimbangan dalam literatur saat ini, yang jarang mengkaji peran gender dalam kemampuan manajerial dinamis. Ini menyoroti perlunya memperbarui kerangka kerja penelitian untuk mencerminkan norma yang berubah dan hubungan gender dalam masyarakat modern. Ini adalah ajakan yang kuat untuk perubahan yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan dan korporasi.
Sebagai bagian dari implikasi praktis artikel ini, kita melihat seberapa pentingnya bagi organisasi untuk membuktikan kemampuan manajerial dinamis mereka terhadap bias gender dan berupaya untuk menciptakan kerangka kerja gender yang seimbang untuk kemampuan ini. Mengidentifikasi prasangka adalah tahap awal dalam mengatasi masalah ini. Selain itu, artikel menekankan pentingnya memperluas pengukuran gender dalam penelitian di luar kategori gender biner. Ini adalah pandangan progresif dan relevan, karena organisasi harus memahami bahwa gender bukan hanya tentang pria dan wanita; ada spektrum identitas gender yang perlu dipertimbangkan.
Salah satu poin paling kuat dalam artikel ini adalah perlunya menegaskan legitimasi penelitian feminis dalam bidang kemampuan manajerial dinamis. Ini adalah panggilan untuk merangkul keragaman dalam metodologi penelitian dan perspektif ilmiah. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap perspektif dan penelitian dihargai dan diakui.
Selanjutnya, artikel berargumen bahwa organisasi dapat sangat diuntungkan dari keberagaman gender dalam kemampuan manajerial dinamis, yang menghasilkan kinerja organisasi yang lebih baik. Ini adalah pandangan yang sangat positif dan optimis. Ini menyiratkan bahwa perusahaan yang memahami dan menghargai peran gender akan mencapai lebih banyak kesuksesan dalam operasional mereka.