Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengatasi Writer's Block

7 September 2023   23:00 Diperbarui: 7 September 2023   23:00 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Lukas Bieri dari Pixabay 

Saya sangat percaya bahwa setiap penulis, baik yang berpengalaman maupun yang pemula (seperti saya), pernah menghadapi momen-momen ketika kata-kata sepertinya menguap dan pikiran-pikiran kreatif bersembunyi di balik awan kelam. Perasaan ini, yang dikenal sebagai "writer's block," adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh penulis di seluruh dunia. Tapi mari kita hadapi kenyataannya: writer's block bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, itu adalah peluang untuk menggali lebih dalam ke dalam diri kita sendiri, menemukan kembali semangat menulis, dan tumbuh sebagai penulis yang lebih baik.

Ketika saya memikirkan writer's block, saya melihatnya sebagai sahabat yang datang untuk mengajari kita sesuatu. Seperti halnya tantangan dalam hidup, writer's block memiliki potensi untuk memperkaya kita dan membantu kita berkembang. Itu adalah panggilan untuk merenung, mencari inspirasi, dan memperkuat disiplin dalam menulis. Saya akan berbicara tentang beberapa solusi yang dapat membantu kita melalui writer's block ini dengan cara yang mendukung dan memikat.

1. Membaca Lebih Banyak: Memperluas Horison Kreatif Kita

Membaca adalah jendela ke dunia pengetahuan dan kreativitas. Saya merasa bahwa membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi writer's block. Saat kita membaca, kita menyerap berbagai jenis kata-kata dan gaya penulisan yang berbeda-beda. Ini memberi kita pandangan yang lebih luas tentang bagaimana kata-kata dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan cerita.

Pernahkah kita membaca sebuah buku yang begitu menginspirasi hingga kita merasa terdorong untuk menulis sendiri? Itu adalah keajaiban membaca dalam tindakan. Buku-buku dan tulisan lainnya adalah sumber ide yang tak terbatas. Ketika kita membaca, kita dapat menemukan ide-ide baru, gaya penulisan yang menarik, atau bahkan topik-topik yang belum pernah kita eksplorasi sebelumnya.

Jadi, jika kita merasa terjebak oleh writer's block, bukalah buku atau baca artikel-artikel menarik. Biarkan kata-kata dan ide-ide mengalir masuk ke pikiran kita. Jangan terburu-buru menilai atau mengedit apa yang kita baca; biarkan itu menjadi inspirasi murni yang kemudian dapat kita aplikasikan dalam tulisan kita sendiri.

2. Menulis Setiap Hari: Membangun Disiplin Penulisan

Seiring waktu, saya belajar bahwa salah satu cara terbaik untuk mengatasi writer's block adalah dengan menulis setiap hari. Ini adalah latihan yang membangun disiplin penulisan dan membuat kita tetap terhubung dengan proses kreatif kita.

Penulis profesional seringkali memiliki jadwal harian di mana mereka menghabiskan waktu untuk menulis, bahkan jika itu hanya beberapa kata atau kalimat. Praktik ini membantu menjaga pikiran mereka tetap dalam mode penulisan. Ketika kita membiasakan diri menulis setiap hari, kita menghadirkan diri kita pada momen-momen kreatif yang lebih sering, sehingga writer's block menjadi semakin jarang muncul.

Jika kita belum memiliki kebiasaan menulis setiap hari, cobalah memulainya dengan menetapkan target yang masuk akal. kita bisa mulai dengan 15-30 menit sehari dan secara bertahap meningkatkannya. Yang terpenting adalah konsistensi. Setiap kali kita duduk untuk menulis, kita melatih otak kita untuk merespons kreativitas dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul.

3. Menghilangkan Gangguan: Fokus Sepenuhnya pada Tulisan Kita

Saat kita mencoba menulis sambil terganggu oleh ponsel, media sosial, atau pesan instan, itu dapat menjadi tantangan yang cukup besar. Gangguan-gangguan ini bisa menghancurkan konsentrasi kita dan membuat writer's block semakin kuat. Oleh karena itu, menghilangkan gangguan adalah langkah penting untuk mengatasi masalah ini.

Sebagai seorang penulis, saya telah mengalami betapa sulitnya untuk mempertahankan fokus saat teknologi terus-menerus menggoda. Namun, saya telah menemukan beberapa solusi yang dapat membantu:

- Matikan ponsel atau atur mode "diam" ketika kita menulis.
- Gunakan perangkat lunak atau aplikasi yang memblokir akses ke situs web dan aplikasi yang mengganggu selama sesi menulis.
- Tentukan waktu khusus untuk memeriksa email atau media sosial, dan jangan biarkan gangguan itu merusak sesi menulis kita.

Saat kita benar-benar fokus pada tulisan kita, kita akan melihat bahwa ide-ide mulai mengalir lebih lancar, dan writer's block perlahan-lahan menghilang.

4. Menentukan Tujuan: Mengarahkan Fokus Kita

Saya percaya bahwa menentukan tujuan yang jelas untuk apa yang ingin kita capai dalam sesi menulis kita adalah langkah yang sangat penting. Tanpa tujuan yang jelas, kita mungkin merasa tersesat dan kehilangan arah, yang dapat memicu writer's block.

Sebelum kita mulai menulis, pertimbangkan tujuan kita. Apakah kita ingin menyelesaikan bab baru dalam novel kita? Atau mungkin kita ingin menulis esai tentang topik tertentu? Ketika kita memiliki tujuan yang terdefinisi dengan baik, kita dapat lebih fokus dalam menulis dan mengarahkan energi kreatif kita ke arah yang tepat.

Jangan takut untuk menyesuaikan tujuan kita seiring berjalannya waktu. Terkadang, ide yang lebih baik muncul ketika kita sudah dalam proses menulis. Yang penting adalah memiliki sesuatu yang dapat dijadikan panduan untuk mengatasi writer's block.

5. Gunakan Teknik Brainstorming: Melepaskan Kreativitas Kita

Saya selalu menganggap teknik brainstorming sebagai alat yang sangat berguna untuk mengatasi writer's block. Brainstorming adalah cara untuk melepaskan kreativitas kita tanpa batasan. Ini adalah momen ketika kita menuliskan semua ide yang muncul dalam pikiran kita tanpa menghakimi kualitasnya.

Saat kita merasa terjebak atau tidak tahu harus menulis apa, cobalah teknik brainstorming ini. Ambil selembar kertas atau buka dokumen kosong, lalu tuliskan semua kata, frase, atau ide yang terlintas dalam pikiran kita yang terkait dengan topik yang ingin kita tulis. Jangan khawatir tentang tata bahasa atau logika. Ide-ide ini mungkin terasa tidak terkait pada awalnya, tetapi mereka adalah bahan mentah yang dapat kita olah menjadi tulisan yang menarik.

Brainstorming adalah cara untuk membebaskan pikiran kita dari keterbatasan dan membuatnya bebas mengembara. Terkadang, ide yang brilian muncul dari tempat yang tidak terduga.

6. Ubah Lingkungan: Merangsang Kreativitas

Saya yakin bahwa lingkungan fisik kita dapat memiliki dampak besar pada kreativitas kita. Jika kita merasa terjebak oleh writer's block, cobalah mengubah lingkungan tempat kita menulis. Ini bisa berarti berpindah dari meja kerja kita ke taman, atau dari kafe favorit kita ke perpustakaan.

Perubahan lingkungan dapat merangsang kreativitas kita dengan cara yang mengejutkan. Ketika kita melihat hal-hal yang berbeda dan mendengar suara-suara yang berbeda, itu dapat membantu menggugah pikiran kita. Cobalah untuk menemukan tempat yang membuat kita merasa rileks dan terinspirasi, dan biarkan lingkungan itu membantu kita mengatasi writer's block.

7. Istirahat dan Olahraga: Mengisi Ulang Energi Kita

Saat kita berusaha menulis dengan keras, kita seringkali lupa betapa pentingnya istirahat dan olahraga. Aktivitas fisik dan istirahat yang cukup memiliki dampak langsung pada kreativitas kita.

Jika kita merasa terjebak oleh writer's block, cobalah untuk memberi diri kita istirahat sejenak. Berjalan-jalan di sekitar lingkungan kita atau lakukan beberapa latihan ringan. Ini membantu mengalirkan darah ke otak kita, mengisi ulang energi kita, dan memberi kita kesempatan untuk merenung.

Saya juga percaya bahwa istirahat membantu kita menjauh sejenak dari tulisan kita, yang pada gilirannya dapat membantu kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda ketika kita kembali. Terkadang, kita terlalu terlibat dalam tulisan kita sendiri, dan jeda singkat dapat membantu kita mendapatkan perspektif yang lebih jelas.

8. Tetapkan Batas Waktu: Menekan Prokrastinasi

Ketika kita memiliki semua waktu di dunia untuk menyelesaikan tulisan kita, kita seringkali cenderung menunda-nunda. Prokrastinasi adalah musuh terbesar penulis, dan itu dapat memicu writer's block.

Salah satu cara untuk mengatasi prokrastinasi adalah dengan menetapkan batas waktu yang ketat untuk menulis. Ini memberi kita tekanan positif untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan kita dalam batas waktu yang ditentukan. Ketika kita memiliki tenggat waktu, kita tidak memiliki waktu untuk berpikir terlalu lama atau mengalami blokade kreatif. kita harus mulai menulis dan terus bergerak.

Tetapkan batas waktu yang masuk akal untuk diri kita sendiri dan patuhi itu. Jika kita merasa terlalu leluasa dengan waktu, cobalah menggunakan teknik "Pomodoro," di mana kita bekerja selama 25-30 menit dengan fokus penuh, diikuti dengan istirahat singkat.

9. Ubah Cara Menulis: Membuka Pintu Kreativitas

Saya percaya bahwa kadang-kadang, writer's block dapat diatasi dengan mengubah cara kita menulis. Misalnya, jika kita biasanya menulis di komputer, coba menulis dengan tangan. Ganti alat tulis kita dengan pena atau pensil, dan buat catatan di atas kertas besar. Ini dapat merangsang kreativitas kita dengan cara yang berbeda.

Ketika kita mengubah cara kita menulis, kita juga mengubah cara pikiran kita beroperasi. Mencetak tulisan dengan tangan, misalnya, memiliki nuansa yang berbeda daripada mengetik di keyboard. Ini bisa membantu memecahkan blokade kreatif dan membuka pintu bagi ide-ide yang baru.

Selain itu, kita dapat mencoba menulis di berbagai tempat fisik, seperti di bawah pohon, di pantai, atau di kafe yang ramai. Tempat-tempat ini memiliki energi dan suasana yang berbeda, yang dapat memberikan stimulus tambahan untuk kreativitas kita.

10. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri: Menerima Ketidaksempurnaan

Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, adalah penting untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri ketika kita mengalami writer's block. Ini adalah tantangan yang dihadapi oleh semua penulis, bahkan yang paling terkenal sekalipun. Terkadang, kita merasa frustrasi atau bahkan marah pada diri sendiri karena tidak bisa menulis dengan lancar.

Saya ingin mengingatkan kita bahwa tidak ada penulis yang selalu menghasilkan tulisan sempurna. Setiap penulis pernah mengalami masa-masa ketika kata-kata terasa kaku atau cerita terasa berantakan. Itu adalah bagian alami dari proses kreatif.

Jadi, jangan biarkan writer's block menghancurkan semangat kita. Cobalah untuk menerima ketidaksempurnaan sebagai bagian dari perjalanan menulis kita. Ingatlah bahwa setiap kata yang kita tulis, bahkan yang terburuk sekalipun, adalah langkah menuju peningkatan. kita dapat selalu mengedit dan memperbaiki tulisan kita nanti. Yang penting adalah tetap menulis dan terus berkembang.

***

Saya ingin mengakhiri opini ini dengan mengingatkan kita bahwa writer's block adalah tantangan yang dapat kita atasi. Ini adalah peluang untuk tumbuh dan mengasah kreativitas kita. Dengan membaca lebih banyak, menulis setiap hari, menghilangkan gangguan, menentukan tujuan, menggunakan teknik brainstorming, mengubah lingkungan, beristirahat, menetapkan batas waktu, mengubah cara menulis, dan menerima ketidaksempurnaan, kita dapat melampaui writer's block dan menjadi penulis yang lebih kuat dan lebih kreatif.

Saya yakin bahwa setiap kata yang kita tulis adalah langkah menuju pencapaian kita sebagai penulis. Jangan pernah berhenti mengejar mimpi kita, karena dunia membutuhkan cerita-cerita kita. Teruslah menulis, teruslah bermimpi, dan teruslah berjuang melalui setiap writer's block yang datang dalam perjalanan kita. kita mampu melakukannya, dan dunia menantikan karya kita yang brilian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun