Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Majapahit Baru: Pembangunan atau Pemantauan?

2 September 2023   21:19 Diperbarui: 2 September 2023   21:21 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode 1: "Rahasia di Balik Tanah Jawa"

Pada suatu hari yang cerah di Surabaya, Jawa Timur, Arya, seorang jurnalis muda yang ambisius dari harian lokal, menemukan serangkaian transaksi tanah yang mencurigakan di sekitar area Kabupaten Lamongan. Laporan awal menunjukkan bahwa tanah-tanah ini dibeli oleh sebuah perusahaan baru bernama "Majapahit Baru".

Ketika Arya menggali lebih dalam, ia menemukan bahwa tanah-tanah tersebut terletak di lokasi strategis, terentang dari pantai utara hingga pegunungan selatan. Namun, informasi mengenai pemilik perusahaan dan tujuan pembelian tersebut tetap menjadi misteri. Semua catatan hanya menunjukkan bahwa perusahaan tersebut didanai oleh sejumlah investor besar dari Jakarta, namun identitas mereka tetap dirahasiakan.

Dalam upaya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, Arya mengunjungi salah satu lahan yang baru saja dibeli. Di sana, ia menemukan sebuah papan besar dengan gambaran sebuah kota futuristik dan tulisan "Masa Depan Indonesia Dimulai Dari Sini". Di bawahnya tertera logo "Majapahit Baru".

Arya lalu memutuskan untuk mendekati salah satu petani setempat, Pak Slamet, yang tanahnya disebut-sebut juga akan dibeli oleh Majapahit Baru. Pak Slamet menceritakan bagaimana ia ditawari harga yang sangat tinggi untuk tanahnya, namun dengan syarat harus menjual dalam waktu seminggu. Menurutnya, beberapa tetangganya yang menolak tawaran tersebut akhirnya menghadapi tuntutan hukum dengan alasan yang tampaknya konstruktif.

Kembali ke kantornya, Arya mengadakan pertemuan dengan editor seniornya, Bu Sari. Ia mengajukan untuk melakukan investigasi mendalam mengenai Majapahit Baru. Bu Sari, awalnya ragu, namun setelah mendengar argumen Arya, akhirnya memberi lampu hijau.

Beberapa hari kemudian, sebuah artikel berjudul "Misteri di Balik Pembelian Tanah Lamongan" terbit di halaman utama harian tersebut. Artikel itu mendapat respons besar dari masyarakat, dan banyak yang mengungkapkan keprihatinannya tentang kemungkinan penggusuran paksa dan dampak lingkungan dari proyek misterius ini.

Namun, yang lebih mengejutkan adalah saat Arya menerima sebuah amplop tanpa pengirim di meja kerjanya. Di dalamnya, hanya ada sebuah pesan singkat: "Berhenti menggali lebih dalam, atau kamu akan menyesal."

Meskipun terintimidasi, Arya merasa lebih termotivasi untuk mengungkap rahasia di balik "Majapahit Baru". Dengan bantuan beberapa kontaknya, ia mulai merencanakan kunjungan ke kantor pusat perusahaan tersebut di Jakarta.

Malam itu, saat sedang bersantai di rumahnya, lampu tiba-tiba padam, dan sebuah suara bergema di telinganya, "Kami sudah memperingatkanmu, Arya..."

Episode 2: "Jejak di Ibu Kota"

Malam itu, Arya terjaga sepanjang malam. Suara misterius itu telah mengubah permainan. Meskipun takut, semangatnya untuk menemukan kebenaran tidak pudar. Ia memutuskan untuk terbang ke Jakarta dan menyelidiki dari pusat operasi "Majapahit Baru".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun