Mohon tunggu...
Syahidulhaqq
Syahidulhaqq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Solo.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Minimnya Literasi di Kalangan Masyarakat

3 Januari 2025   15:21 Diperbarui: 3 Januari 2025   15:20 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Minimnya Literasi Di Kalangan Masyarakat

By: Muhammad Syahidul Haqq

Literasi ialah kemampuan membaca, menulis, dan jug amengolah informasi. Tak dapat dipungkiri bahwa literasi menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang, karena dari literasi tersebut seseorang mampu mengetahui hal yang luas, karena membaca ialah jembata ilmu karenanya seseorang bisa mendapatkan pengetahuan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Namun disayangkan literasi di Indonesia masih di anggap rendah. Menurut UNESCO yang melakukan survey terhadap Masyarakat Indonesia dengan hasil hanya 0,001% dari jutaan penduduk yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa hanya beberapa orang saja yang memiliki minat literasi yang tinggi di Indonesia. Jika hasil survey ii dibandingkan dengan penduduk Amerika Serikat akan menimbulkan ketimpangan yang sangat signifikan, hal itu dikarenakan Masyarakat Amerika Serikat sudah terbiasa membaca 10 – 20 buku setiap tahunnya. Sementara itu budaya literasi di Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara. Sudah seharusnya hal ini menjadi hal yang sangat dikhawatirkan, karena dengan fakta yang ada Indonesia bisa saja tertinggal dengan negara negara yang lain dikarenakan minimnya literasi yang ada di Indonesia.

              Minimnya literasi di Indonesia bisa terjadi karena beberapa factor diantaranya:

  • Akses Terbatas ke Pendidikan Berkualitas
  • Banyak daerah daerah di Indonesia yang masih susah untuk mendapatkan Pendidikan yang layak dan berkualitas, infrastruktur yang kurang memadai pun dapat menajdi factor terhambatnya minat literasi di Indonesia.

  • Rendahnya Minat Baca Masyarakat
  • Banyak Masyarakat yang lebih memilih menghabiskan waktunya dengan menonton televisi, bermain game atau menggunakan media sosial daripada membaca buku. Hal ini diperparah dengan  kurangnya kesadaran Masyarakat akan pentingnya membaca.

  • Literasi Diggital yang Belum Merata
  • Digital sebenarnya memiliki dampak positif untuk literassi Masyarakat jika dipergunakan dengan baik, akan tetapi masih banyak Masyarakat yang tidak memanfaatkan hal tersebut. Perkembangan teknologi digital ini pun masih dibilang belum bisa merata ke seluruh Indonesia diakrenakan masih terdapat daerah yang belum memiliki teknologi digital yang baik.

Darurat literasi ini tentunya menjadi tantangan yang besar bagi Indonesia, jika terus seperti ini Indonesia bisa benar benar menjadi negara yang tertinggal disbanding negara negara lainnya, baik di asia maupun di dunia. Tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia harus mengambil Langkah tegas untuk mengatasi hal ini, diantara strategi yang bisa dilakukan oleh Masyarakat Indonesia dan pemerintah ialah:

  • Meningkatkan Kompetensi Guru
  • Guru merupakan komponen penting dalam proses minat kepada literasi, pemerintah perlu mengadakan pelatihan berkelanjutan terhadap para guru terkhusus dalam metode pembelajaran. Pemerintah perlu juga untuk melakukan pemetaan kompetensi secara menyeluruh terhadap guru.

  • Mereformasi Kebijakan Kelulusan
  • Kelulusan tidak boleh hanya didasarkan daripada usia ataupun Tingkat kehadiran yang dimiliki oleh seorang siswa, melainkan harus memperhatikan kompetensi dasar yang dimiliki oleh siswa tersebut.

  • Mengembangkan Pendidikan Inklusif
  • Pendidikan inklusif harus menjadi bagian dari system Pendidikan di Indonesia, sangat bagus apabila di setiap sekolah yang ada di Indonesia menyediakan guru dengan keahlian khusus termasuk di daerah terpencil juga. Selain itu diperlukan juga untuk meningkatkan fasilitas fasilitas yang mendukung pembelajaran di sekolah.

  • Menghidupkan Budaya Literasi
  • Budaya literasi harus ditanamkan sedini mungkin, baik di sekolah maupun di rumah oleh keluarga sendiri. Sekolah dapat mengadakan program program yang menarik minat literassi para siswa. Orang tua juga perlu diberikan edukasi tentang pentingnya literasi bagi anak agar mereka mampu menanamkan rasa cinta akan literasi saat di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun