"Silakan Pak di depan."
Geleng-geleng ia, ada orang maju ke hadapan Ilahi begitu enggannya
sementara untuk maju di hadapan manusia begitu angkuhnnya
Isya'
Hanya satu shaf tersisa
Senangnya ia bisa masuk yang pertama
Namun sedih ia
kenapa masjid semegah ini
semakin ringkih yang mengisinya
semakin sepi yang memakmurkannya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!