Mohon tunggu...
Muhammad Syahid
Muhammad Syahid Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa jurusan penerbitan, berharap bisa bekerja di Kompas Gramedia :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengenal Sosok Hanoman

29 Juli 2015   06:29 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:35 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Gambar : Wikipedia.org"][/caption]


Hanoman, tokoh yang sudah cukup familiar dikalangan masyarakat, utamanya mereka yang gemar mengikuti cerita-cerita pewayangan. Hanoman merupakan salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu. Di India, Hanoman juga dipuja sebagai dewa pelindung dan dibuatkan kuil khusus untuk memuja dirinya. Hanoman juga menjadi tokoh protagonis yang tidak terpisahkan dalam epik Ramayana, sebuah mahakarya sastra besar dari India yang populer hingga kini. Hanoman berwujud wanara atau seekor kera putih yang dikenal cerdas dan kuat. Ia adalah putra putra Batara Bayu dan Anjani.

Semasa kecil, Hanoman sudah memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa. Ia menyangka matahari adalah buah dan ia ingin sekali memetiknya. Dengan polosnya Hanoman terbang ke angkasa untuk memetik matahari. Dewa Indra atau Dewa Petir dan Hujan mengetahui tindakan Hanoman tersebut. Ia melamparkan petirnya kearah Hanoman kecil sampai terpental ke arah gunung. 

Dewa Indra sangat marah dan setelah itu memilih untuk berdiam diri. Diamnya Dewa Indra ini ternyata memberi dampak buruk bagi kehidupan. Makhluk hidup menjadi lemas. Akhirnya para dewa mendesak agar Dewa Indra meredam amarahnya. Dewa Indra menurut dan para dewa memberikan hadiah kepada Hanoman kecil berupa kekuatan kebal terhadap senjata dan tidak dapat mati kecuali dengan kehendaknya sendiri.

Hanoman sosok yang setia dan penurut. Jika ia sudah percaya terhadap seseorang, maka ia akan melakukan apapun untuk orang tersebut. Misalnya diceritakan dalam kisah Ramayana, Rama dan Lesmana terkena senjata gaib raksasa Indrajit. Suami Sinta dan adiknya ini tak sadarkan diri selama beberapa saat. Untuk menyembuhkannya, seorang resi memerintahkan Hanoman untuk pergi mencari tanaman obat disalah satu bukit pegunungan Himalaya. Hanoman segera menuju kesana. Lucunya sesampai disana ia bingung tanaman mana yang harus dibawa. Daripada bingung, ia bawa saja bukitnya. Akhirnya tanaman berserta bukitnya dibawa oleh Hanoman.

Berkat kecerdasannya, ia berhasil masuk ke wilayah Alengka untuk menemui Dewi Sinta yang ditawan Rahwna. Ia kabarkan kepada isteri Rama tersebut bahwa jutaan pasukan wanara yang dipimpin Rama dan Sugriwa telah bersiap membebaskan dewi Sinta. Pulangnya, Hanoman berbuat ulah di Alengka. Ia menebar ketakutan dikalangan penduduk Alengka. Peperangan pun terjadi antara Hanoman yang seorang diri dengan ribuan pasukan Rahwana. Hanoman berhasil membunuh mereka meskipun pada akhirnya dapat ditangkap.

Ia dijatuhi hukuman mati oleh Rahwana, namun adik Rahwana yaitu Wibisana menolak hukuman tersebut. Ia berasalan tak sepantasnya membunuh utusan raja lain. Hal itu bertentangan dengan hukum perang juga menyalahi dharma. Sebagai gantinya ekor Hanoman dibakar oleh Rahwana. Ajaib, Hanoman tak merasakan panas sedikitpun. Ini bisa terjadi karena Ia berdoa kepada Dewa Agni yang menguasai api. Dengan ekor yang menyala-nyala, ia manfaatkan untuk terbang kesana kemari, keatap-atap rumah Alengka. Akhirnya, Alengka terbakar menjadi lautan api.

Semoga Bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun