Mohon tunggu...
Syahid Arsjad
Syahid Arsjad Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Diskusi

penikmat kehidupan penuh warna, suka membaca, diskusi dan menulis. follow di twitter : @syahid_arsjad

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politikus, Bicara Seperti Ayam Kehilangan Kepala...

7 Februari 2012   16:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:56 2648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta Lawyers club kali ini ( selasa, 7 feb 2012) mengangkat tema " Setelah Angie, Anas dibidik". Hadir pada acara ini para politisi dari partai demokrat, anggota  komisi 3 DPR, para pengacara dan pakar hukum. Komisioner KPK yang diundang dalam acara ini, tak satu pun yang menghadirinya. Sungguh saya tidak tertarik dengan debat kusir para politisi pada acara ini, cenderung membela diri dengan logika yang dipaksakan khas para politisi. Apalagi ketika terjadi debat antara Sutan Bhatoegana politisi demokrat, dengan Akbar faisal, poltisi dari partai hanura, pembahasan menjadi melenceng kemana-mana.Pembahasan yang seharusnnya tentang "Anas" merembes ke Bank Century, pemeriksaan Budiono, audit KPK dengan semakin membuat kabur permasalahan, tanpa substansi, dan hanya membela diri dengan argumentasi yang cenderung debat kusir. Saya pun akhirnya memindahkan chanel TV. Saat mengembalikan chanel, saya terkesima dengan pandangan yang disampaikan oleh pakar hukum Unair bapak JE Sahetapy yang memaparkan kekecewaannya terhadap para politisi. Berbicara atas nama pribadi, tanpa mewakili lembaga dan kelompok manapun, dengan lugas menyampaikan kritik yang pedas terhadap para politisi.  Bahwa politisi di negeri ini telah kehilangan rasa malu dan rasa bersalah. Jika dibandingkan dengan politisi di luar negeri, jika kedapatan mabuk, besoknya langsung mengundurkan diri. Politisi kita meskipun sudah di beritakan di media bahwa melakukan korupsi, masih juga membela diri. Bahkan teman- temannya pun mati- matian membela. "Bagaimana jika benar terbukti salah ? mau disimpan dimana itu muka", kata pak sahetapy Pada kesempatan itu pak Sahetapy juga mengingatkan bahwa penggunaan kata " praduga tak bersalah"  yang selalu digunakan dalam debat itu hanya boleh dilakukan di pengadilan. Bahkan oleh jaksa, polisi dan KPK tidak relevan menggunakan praduga tak bersalah.Untuk menjadi politisi  yang dibutuhkan bukan hanya kecerdasan tetapi moral. Siapa yang tidak mengakui kecerdasan Kaisar Nero, sang  kaisar Romawi, namun karena tidak bermoral akhirnya hari ini dijadikan sebagai nama anjing. Saya khawatir nama para politisi nanti oleh anak cucu kita dijadikan nama anjing. [caption id="" align="aligncenter" width="285" caption="J.E. Sahetapy"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="332" caption="Sutan Bhatoegana"]

Sutan Bhatoegana
Sutan Bhatoegana
[/caption] Pernyataan yang pedas ini sempat di bantah oleh Sutan Bhatoegana bahwa para politisi ini kan produk dari kampus yang diajar oleh guru seperti pak Sahetapy. Oleh pak sahetapy dibantah bahwa kampus tidak pernah mengajarkan mereka untuk tidak jujur, kemudian pak sahetapy mengutip sebuah pernyataan dalam bahasa belanda yang artinya " anda ini bicara seperti ayam kehilangan kepala"... entah, aku juga tak mengerti maksudnya...he...he...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun