Mohon tunggu...
Syaheed Abduh
Syaheed Abduh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

takwa di atas segalanya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengatur Mimpi

21 Juni 2021   17:57 Diperbarui: 21 Juni 2021   18:10 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Rizky

Pada era sebelumnya mungkin dapat kita lihat bahwa perusahaan perusahaan bertarung dengan harga, kuantitas, pelayanan kepada pelanggan, keunggulan operasional, dan kepemimpinan pasar. Namun di era yang akan datang akan dapat disaksikan bentuk pertarungan besar antar perusahaan adalah perang bakat. Sebelumnya pertarungan ini telah tampak, tetapi hal tersebut hanyalah sebuah awal.

Tujuan seseorang adalah untuk menjadi yang terbaik bagi dirinya sendiri. Perusahaan, lembaga  dan sebagainya, seharusnya berusaha mencari cara untuk bisa menciptakan lingkungan yang dapat membantu kualitas perkembangan skill pekerja untuk menjadi yang terbaik bagi diri mereka sendiri, disisi lain pada waktu yang bersamaan menggerakkan perusahaan untuk menjadi yang terbaik bagi perusahaan tersebut. Tujuan ini disisi lain secara kenyataannya saling melengkapi.

Mari kita ambil pelajaran dari sepak bola. Prioritas paling utama pelatih sepak bola adalah untuk menarik, mengembangkan, memelihara, mengatur, serta memotivasi pemain berbakat. Pelatih dan pemilik tim disini telah menyadari bahwa kesuksesan tim pada masa depan bergantung pada bakat-bakat yang berhasil didapatkan para pemain, dan mempertahankan bakat merupakan prioritas nomor satu.

Semua hal ini untuk mengubah, untuk mengembangkan perusahaan anda, organisasi anda, dsb. Dan sebuah buku "The Dream Manager" karya Matthew Kelly bisa menjadi solusi nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun