Pada tingkat makro, episode ini juga menyelipkan kritik terhadap masyarakat modern dan bagaimana pembodohan massa serta pengaburan nilai-nilai mendalam dapat mengubah budaya menjadi sesuatu yang dangkal dan tanpa substansi. Media dalam cerita ini mengekspos penonton pada pemutaran konten yang berlebihan dan dangkal, menyiratkan ancaman terhadap kehidupan yang berarti dan refleksi yang lebih dalam.
Dengan judul "15 Million Merits," episode ini menggarisbawahi ketergantungan pada angka dan pengakuan dalam masyarakat modern. Jumlah 15 juta, yang semula merupakan angka yang tampak mustahil untuk dicapai, menjadi simbol dari sejauh mana individu bersedia pergi untuk mendapatkan sedikit penghargaan dan pujian di dunia ini.Â
Jumlah ini juga menciptakan dialog tentang bagaimana kita sebagai masyarakat mengorbankan hakikat kemanusiaan kita demi mencapai standar yang seringkali diukur secara dangkal.
Secara keseluruhan, "15 Million Merits" bukan hanya sebuah episode dari sebuah serial film, tetapi karya seni yang membangkitkan pertanyaan mendalam tentang masa depan kita dan cara kita berinteraksi dengan teknologi. Dengan visual yang memukau, naratif yang kuat, dan akting yang meyakinkan, episode ini memotret distopia konsumerisme digital yang menyentak dan mengguncang, meminta penonton untuk merenung tentang arah budaya kita dan peran teknologi di dalamnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H