Mohon tunggu...
Syahdan Muhammad Kafi
Syahdan Muhammad Kafi Mohon Tunggu... Freelancer - Penyia di radio kampus, dan juga designer-designeran

anak kecil yang nyobain banyak jalan, kali aja ada.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"15 Million Merits", Menyibak Distopia Konsumerisme Digital dan Pergulatan Kemanusiaan

10 Januari 2024   23:37 Diperbarui: 10 Januari 2024   23:42 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
black-mirror.fandom.com

Pada tingkat makro, episode ini juga menyelipkan kritik terhadap masyarakat modern dan bagaimana pembodohan massa serta pengaburan nilai-nilai mendalam dapat mengubah budaya menjadi sesuatu yang dangkal dan tanpa substansi. Media dalam cerita ini mengekspos penonton pada pemutaran konten yang berlebihan dan dangkal, menyiratkan ancaman terhadap kehidupan yang berarti dan refleksi yang lebih dalam.

Dengan judul "15 Million Merits," episode ini menggarisbawahi ketergantungan pada angka dan pengakuan dalam masyarakat modern. Jumlah 15 juta, yang semula merupakan angka yang tampak mustahil untuk dicapai, menjadi simbol dari sejauh mana individu bersedia pergi untuk mendapatkan sedikit penghargaan dan pujian di dunia ini. 

Jumlah ini juga menciptakan dialog tentang bagaimana kita sebagai masyarakat mengorbankan hakikat kemanusiaan kita demi mencapai standar yang seringkali diukur secara dangkal.

Secara keseluruhan, "15 Million Merits" bukan hanya sebuah episode dari sebuah serial film, tetapi karya seni yang membangkitkan pertanyaan mendalam tentang masa depan kita dan cara kita berinteraksi dengan teknologi. Dengan visual yang memukau, naratif yang kuat, dan akting yang meyakinkan, episode ini memotret distopia konsumerisme digital yang menyentak dan mengguncang, meminta penonton untuk merenung tentang arah budaya kita dan peran teknologi di dalamnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun