Mohon tunggu...
syahdani s
syahdani s Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

----

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penyelesaian Konflik di Wilayah Perbatasan antara Azerbaijan dan Armenia

30 September 2022   09:49 Diperbarui: 30 September 2022   09:53 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, dalam dunia ini sering terjadi yang Namanya konflik; entah itu konflik antar negara, antar individu, antar individu dengan kelompok, dan juga sebaliknya. Menurut para ahli, Konflik merupakan perjuangan yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk memperoleh hal-hal yang diinginkan seperti nilai-nilai, kekuasaan, dan lain sebagainya Yang mana mereka tidak hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan keuntungan saja, akan tetapi mereka juga bertujuan untuk menundukkan lawannya agar mengikuti ketentuan-ketentuan yang mereka buat.

Hal inilah yang terjadi di wilayah Nagoromo-Karabakh. Terjadi perebutan wilayah yang dilakuan oleh dua negara, yaitu Armenia dan juga Azerbaijan. Banyak faktor yang mendorong konflik tersebut, tidak hanya disebabkan oleh wilayah geografis saja, akan tetatpi di wilayah tersebut juga terjadi sebuah konflik etnis antara dua ras etnis, yaitu ras suku Armenia dan juga ras suku Azerbaijan.

jantung konflik antara negara pecahan uni soviet ini adalah perebutan wilayah nagoromo dan Karabakh yang mana telah menyebabkan beberapa kali perang pada tahun 1990-an dan juga pada baru baru ini tahun 2020, daerah tersebut merupakan wilayah resmi Azerbaijan, akan tetapi dihuni oleh kebanyakan etnis Armenia yang ingin memisahkan diri dari Azerbaijan dan bergabung oleh Armenia itu sendiri, Azerbaijan pun beranggapan etnis Armenia tersebut menduduki wilayah Azerbaijan itu secara illegal dan mencoba untuk memisahkan diri. sehingga hal tersebut menyebabkan sebuah diskriminasi publik yang dilakukan oleh penduduk armenia teerhadap etnis azerbaijan yang tinggal di wilayah tersebut.

Dalam hal ini banyak dari militer antara kedua negara yang menjadi korban perang, kurang lebih 100 orang tewas dalam pertempuran sepanjang perbatasan Azerbaijan ini. Dalam teori realisme, menyatakan "negara itu sebagai aktor utama dalam dunia iternasional" dan di dalam teori tersebut terdapat sebuah ide yaitu "politik dan kekuasaan" sehingga apa yang dilakukan oleh negara Azerbaijan adalah menjaga daerah kekuasaannya agar tidak lepas dari kekuasaannya dan berpindah ke negara lain. Jadi tidak aneh jikalau mereka menggunakan militer mereka untuk mempertahankan wilayah tersebut.

Pada akhirnya peperangan ini telah di menangkan oleh pihak Azerbaijan dan mengakibatkan kekalah telak yang memalukan bagi pihak Armenia. Kekalahan tersebut mendorong pemimin Armenia untuk melakukan pengakuan kelakalahn secara resmi terhadap Azerbaijan dan juga melakukan gecatan senjata untuk waktu yang lama, dan juga berjanji akan menarik seluruh tentara yang ada di wilayah Nagoromo dan karabakh.

salah satu konsep dalam hubungan internasional, yaitu konsep Securty Dilema menyatakan bahwassannya Security Dilema yaitu kondisi negara yang memperkuat pertahannan negaranya karena mengangp hal tersebut bagaikan ancaman yang dapat menggangu kedaulatan negara tersebut. Tindakan tersebut secara tidak langsung membuat negara sekitarnya atau negara lawannya memperkuat persenjataan mereka untuk melakukan hal serupa. Hal tersebutlah yang dilakukan negara Azerbaijan Ketika mengetahui masyarakat ras Armenia yang tinggal di wilayah nagoromo dan Karabakh ingin memisahkan diri dari negara tersebut

Dalam hal ini negara merupakan kekuasaan tertinggi seperti yang dikatakan dalam teori realisme, negara dapat menggunakan kekuasaannya sebagai pemangku kebijakan tertinggi atas masyarakatnya yang sudah membuat kekacauan tersebut. Maka resolusi konflik yang ditawarkan adalah memberikan penekanan terhadap ras Armenia tersebut untuk tetap mematuhi peraturan yang ada dan tetap patuh dengan negara Azerbaijan, atau dia bisa meningalkan negara tersebut dan pindah ke negara asal mereka. Dan yang kedua yaitu dengan memperkuat keamanan negara tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun