Muhammad syahbi ariseno
12 IPS 3
Pengeruh ilmu pengetahuan dan teknologi dan globalisasi pada budaya
 di provinsi Nusa Tenggara Timur.
      Nusa Tenggara Timur (disingkat NTT) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang meliputi bagian timur Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi ini memiliki ibu kota di Kota Kupang dan memiliki 22 kabupaten/kota. Provinsi ini berada di Kepulauan Sunda Kecil. Tahun 2022, penduduk provinsi ini berjumlah 5.446.285 jiwa, dengan kepadatan 114 jiwa/km.
     Â
 Tari tradisional merupakan suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut. Salah satu dari berbagai tarian tersebut adalah tari Bonet.
Tari Bonet merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Atoni Pah Meto di Pulau Timor. Tarian ini menggambarkan kebudayaan, hidup dan kehidupan masyarakat suku bangsa Timor. Namun, meskipun kesenian tari tradisional bonet memiliki signifikansi berupa wahana transmisi pewarisan nila-nilai dari generasi ke generasi, kini kesenian tari tradisional bonet kalah bersaing dengan kesenian populer modern.
Hal ini dibuktikan dengan semakin menurunnya minat masyarakat khususnya anak muda di di Kota Soe untuk menyaksikan ataupun mempelajari kesenian tradisional ini. Salah satu faktor penting adalah pengaruh pesatnya arus kemajuan teknologi informasi, oleh karenan itu perlu dilestarikan melalui kegiatan pemberdayaan.
Â
Dalam konteks pemberdayaan, tarian bonet di Kecamatan Kota Soe dilakukan dengan mendirikan sanggar seni budaya, lomba tarian bonet, pentas seni, pameran budaya dan sanggar tari dengan tujuan agar tarian bonet tetap lestari.
Peraran iptek terhadap budaya adalah dapat memberikan kita deskripsi tentang budaya tersebut mulai dari asal usul, tempat tercipta nya budaya, dan tata cara bagaimana menarikan tarian tersebut. Iptek juga bisa menjadi bumerang kalau kita tidak menggunakan nya dengan baik untuk melestarikan budaya tersebut, bumerang yang dimaksud adalah pengaruh budaya luar yang terbawa ke masyarakat kita yang berdampak kelestarian budaya contoh nya adalah masuk nya budaya asing yang bisa membuat masyarakat kita melupakan ataupun tidak tertarik lagi akan budaya sendiri dan lebih memilih budaya asing yang menurut mereka lebih baik.
Tari Bonet merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Pulau Timor yang paling tua. Tarian ini menggambarkan kebudayaan, hidup dan kehidupan masyarakat suku bangsa Timor. Berdasarkan bentuk dan fungsinya di dalam masyarakat Suku Dawan, keberadaan tari Bonet diyakini telah ada pada fase kehidupan berburu yang dilakukan oleh masyarakat Suku Dawan. Tarian ini dilakukan sebagai bentuk suka cita karena telah memperoleh binatang buruan untuk keberlangsungan hidup mereka. Dimana sebelum binatang buruan dimasak dan dinikmati bersama-sama, ada sebuah upacara penyucian roh binatang buruan dan juga ritual persembahan kepada dewa sebelum makanan itu disantap bersama-sama. Tari Bonet adalah sebuah tari tradisional yang melambangkan semangat dan kebersaman masyarakat Suku Dawan. Dalam tari ini terdapat beberapa unsur penting yakni, seni gerak, seni vokal dan seni sastra.
Dulunya Tari Bonet digelar saat masyarakat Suku Dawan hendak meminta perlindungan kepada Tuhan, agar menjaga kesuburan jagung, makanan pokoknya, sampai musim panen berikut. Seiring dengan perkembangan zaman, Tari Bonet yang menggunakan alat bantu pertunjukan berupa lesung dan alu, digelar dalam situasi apa pun, mulai dari pernikahan sampai acara menyambut tamu. Suku Dawan merupakan suku besar di Pulau Timor bagian barat. Tersebar di wilayah administrasi Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Timor Tengah Utara. Bonet adalah salah satu jenis tuturan berirama atau puisi lisan yang seringkali dilagukan. Tuturan membentuk satuan-satuan berupa penggalan yang ditandai dengan jeda. Satuan-satuan ini membentuk bait; jumlah larik tidak selalu sama dan ciri lainnya adalah pengulangan bentuk.