Mohon tunggu...
Syah Bags
Syah Bags Mohon Tunggu... -

tampan dan sederhana,,,heheee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Otomatis Vonis

15 Februari 2014   11:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TIDAK AUTORUN,,,,TIDAK OTOMATIS VONIS
beda itu biasa # bersama, tidak harus sama # berbeda tidak otomatis durhaka

sy pro ulama yg mengharamkan rokok # karena lebih jelas pro syukur nikmat sehat
dan sy pun tidak merokok # pemahaman sy untuk sy, bukan untuk orang lain.
ketika sy membenci asap rokok # TIDAK OTOMATIS sy membenci PEROKOK
sy sangat toleransi terhadap perokok # bahkan ketika para perokok mengganggu HAK NAFAS sy (dan itu sering terjadi) # sy masih tersenyum dan menahan diri

guru sy pro pendapat rokok makruh, dan beliau memilih jadi perokok berat # sy menghormati beliau, dan sy TIDAK mengikuti pendapat guru sy dalam hal rokok,,, # guru sy tidak otomatis menyebut sy sebagai "murid durhaka",,,dan sy tidak otomatis menyebut guru sy sbg orang yg "kufur nikmat sehat",,, # sy tetap menjadi murid yg baik, dan guru sy tetap menjadi guru yg mulia,,,, #dewasadonk

beda itu biasa # bersama, tidak harus sama # berbeda tidak otomatis durhaka # meski berselisih tetap penuh kasih # menerima yg beda, ciri dewasa

sy belajar sholat, lalu sy tau bahwa TIDak sholat itu dosa besar # ketika sy sholat, dan meyakini bahwa tidak sholat itu dosa besar #TIDAK OTOMATIS sy menyebut tetangga yg gak sholat dg sebutan "Pelaku Dosa Besar".

tidak sholat shubuh berjama'ah itu ciri munafik # sy yakin itu, tidak ragu
tp TIDAK OTOMATIS sy memvonis tetangga yg tidak sholat shubuh sebagai "Munaroh,,,eeeh munafik",,, sy jg masih sering males #sleepybro hehee

sy yakin bahwa isbal itu berefek=NERAKA # lha wong sabda Nabi kok gak yakin, gimana tho ? hehee # dan sy berusaha untuk tidak isbal # tapi, TIDAK OTOMATIS sy Memvonis pelaku isbal sebagai "ahli neraka",,,, ___mengerti ?___

begitu pula masalah bid'ah #jagaemosibro (sy dulu ikut jd pelopor termuda yas*n*n keliling pemuda cikawung FKPC)
sy mempelajari bab bid'ah # sy sudah paham # sy yakin dg sabda Rosululloh sholallohu'alaihiwasallam "kullu bid'atin dolalah, wakullu dolalah finnar",,, # dan sy berusaha meninggalkan amalan yg "TERINDIKASI" bid'ah,,, # nah, pada saat yg sama, TIDAK OTOMATIS sy memvonis pelakunya sebagai "ahli bid'ah/sesat/ahli neraka",,,, # sy mempelajari bab bid'ah untuk sy amalkan sendiri # bukan untuk orang lain # sebagaimana sy mempelajari bab yg lain,,,
lha wong istri sy jg masih yasinan ko # sy gak melarang # padahal sy kuasa untuk melarang,,, # kenapa ? # karena PEMAHAMAN ITU SENI ORANG BERAKAL, tidak ada paksaan # kami berdiskusi secara dewasa # kalaupun suatu saat my wife bersedia meninggalkan, itu karena pemahaman, bukan karena paksaan.

orang lain baru berwacana tentang toleransi # tentang bersatu dalam perbedaan # sy sdh mengamalkan duluan,,, kok bisa ?//ya bisa, orang sudah paham ko :)
yg intoleransi# yg bikin susah bersatu itu ya "yg BELUM PAHAM" # tapi sudah fanatik/membela dg over dosis kelompoknya,,,dan mempunyai pola pikir "OTOMATIS VONIS",,,

software canggih masih perlu di,,,next-next-next,,,

yg autorun itu biasanya virus,,, hehee

kalau kita meyakini sesuatu # Pede Aja Lagi # pas diskusi gak usah selalu merasa tervonis # kan teman diskusi itu bukan HAKIM,,, ok bro,,,,hehee # kalau anda masih saja merasa tervonis oleh teman diskusi # itu artinya anda sedang minder, ragu dg pemahaman anda sendiri dan anda terlalu tinggi menempatkan teman anda, yaitu sebagai #HAKIM #stoppanik

mari belajar membedakan

### apa itu teman diskusi,,,apa itu hakim

### apa itu menjelaskan,,,apa itu vonis

menang debat, belum tentu benar
menang dalil, belum tentu adil

___mudahkan hati untuk menerima kebenaran___

Tasikmalaya, 15 feb 2014_____syahbags____pedagang KOPI JAMBE & TEH ANTANAN____yg berminat sms/whatsappan ke 085223487976,,,hehee

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun