Upaya sekuat tenaga dikerahkan untuk menekan pandemi yang disebarkan virus Korona tipe baru itu agar tidak semakin merajalela. Covid – 19 jadi musuh bersama yang harus diperangi. Awalnya wabah Koruna hanya terjadi di Wuhan China sekarang sudah mengancam disekitar kita. Bila lengah akan menjadi santapannya, gerak-geriknya terus diwaspadai, dengan saling berbagi informasi.
Melawan Covid – 19  perlu dibekali dengan cara - cara yang tepat dan cermat. Pemerintah Indonesia melalui media massa melakukan sosialisasi cara menekan penyebaran Covid - 19. Pemerintah berusaha melakukan reaksi cepat, komunikasi yang serempak, efektif, tepat sasaran dan menyebar luas, agar rakyat tergerak.
Beragam media yang ada menjadi sumber informasi.Salah satunya lewat radio, walau sudah bukan jadi medium utama lagi, radio memiliki sifat santai (fleksible ) orang bisa mendengar siaran radio sambil bekerja, makan, masak, mengemudikan mobil, sambil tidur-tiduran. Radio selain tidak mengikat juga murah.
Sekarang dengan diberlakukan pembatasan sosial oleh pemerintah kita, bisa saja semakin banyak orang mendengarkan radio dirumah. Menurut data menunjukkan jumlah orang yang mendengarkan Radio selama Work From Home meningkat, terutama melalui mobile application / radio streaming yang dimiliki oleh Radio - Radio anggota PRSSNI ( Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional )
Semenjak muncul Koruna di Wuhan beberapa bulan yang lalu hingga berkelana ke manca negara, radio siaran bersama media lainnya serempak memberitakan tentang virus itu.Â
Dengan kekhasannya radio mengabarkan langkah pencegahannya agar menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat bagi setiap orang. Mulai dari cara mencuci tangan yang baik dan benar, menggunakan masker, penyemprotan disinfektan dilingkungan rumah, serta menjalankan kebijakan, peraturan dari pemerintah dengan disiplin.
Radio siaran memiliki karakteristik hanya suara (auditori) kreativitasnya yang unik mengandalkan audio didunia yang sangat visual, sehingga memunculkan theater in mind.Â
Menurut Errol Jonathans tokoh jurnalistik radio di Indonesia, radio siaran mengundang imajinasi pendengar yang kuat sehingga suara yang datang ketelinga berpotensi mempengaruhi perasaan pendengarnya. Radio siaran memiliki fungsi dapat mendistribusikan informasinya atau berita sesegera mungkin.
Profesor. Drs Onong Uchjana Efendi, MAÂ pakar komunikasi dalam bukunya Radio Siaran Teori & Praktek ( Cetakan ketiga - 1991 ) menyampaikan dalam rangka mengakselerasikan tujuan tertentu seperti pembangunan, radio siaran dipergunakan sebagai sarana yang penting, disebabkan keampuhannya sebagai media massa elektronik yang mampu menyebarkan pesan secara cepat serta serempak (bab 2, hal 42, Radio Siaran Sebagai Media Pembangunan) Dampak yang diberikan radio yaitu imajinasi bisa menggugah emosi pendengar, menjadi sentuhan sangat manusiawi, personal dan akrab dapat mempengaruhi masyarakat tergerak.
Pada realitanya peran radio terlihat ketika menekan berkembangnya wabah AIDS atau Campak diseluruh dunia, seperti di Afrika termasuk di Indonesia.