Kemudian pada pogram Kesehatan membangun dan mengoperasikan 2 Rumah Sakit, 3 Klinik Umum, 2 Klinik Spesialis yang membeikan pelayanan kesehatan gratis.Data kunjungan pasien ke rumah sakit data akhir tahun 2015 sebanyak 123.343, kemudian 58.010 kunjungan ke klinik umum dan spesialis. Terjadi 70 % penurunan kasus malaria dalam tiga tahun terakhir ( 2011 – 2014 ) dan 99 % angka keberhasilan pengobatan  TB di klonik CHD ( standar WHO 85 % ).
Bidang Ekonomi diadakan progam Ekonomi Mandiri dan Dana Bergulir LPMAK dengan 5.890 Kelompok Usaha, total bantuan Rp. 192.2 miliar, Pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan jumlah 175 pengusaha 36 % perempuan, serta Pengembangan Masyarakat Berbasis Desa dengan membuka lahan Kakao 181 Ha, 33.4 Ha lahan Kopi, 18.43 ton tangkapan ikan dan 80.000 ayam ternak.
Pada Infrastruktur data akhir 2015 dibangun 3.200 unit, terdiri rumah, fasilitas umum dan fasilitas sosial dibangun sejak 1997. Telah dibangun 2 lapangan terbang perintis di desa Tsinga dan Aroanop.Dan membangun kelompok olahraga di Timika senilai USD 33 Juta.Dan dalam penggunaan barang dan jasa PTFI senantiasa mengutamakan kepentingan nasional melalui pembelian barang serta jasa yang diproduksi dan dijual didalam negeri selama harga, kualitas dan ketersediannya bersaing.
Memang ada beberapa aspek dalam pertambangan, hingga dikatakan tambang itu beresiko tinggi, investasinya tinggi, kembalian modal juga tinggi, teknologi juga tinggi, lokasi yang terpencil.
Namun sektor tambang dapat  menjadi penggerak ekonomi daerah. Menurut perwakilan dari PT FI dalam acara nangkring  berbincang seputar dunia pertambangan  Kerry Yarangga Community Health Development Manager PT Freeport Indonesia, di Timika itu 91 % nya pendapatan daerahnya dari tambang. Dan 37,5 % untuk Propinsi Papua. Dan PT Freeport Indonesia memiliki 32,000 karyawan, 98 % karyawan Indonesia, 2 % karyawan asing.
Dalam investasinya PTFI memiliki tujuan agar bermanfaat bagi masyarakat.Dan PT Freeport Indonesia adalah cerminan keberagaman Indonesia kecil, sarat keberagaman budaya dan suku menjadi kekuatan.Di PTFI datang dari berbagai propinsi di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, berkarya dan berkontribusi bersama untuk negeri tercinta.
Momentum Hari Jadi Pertambangan dan Energi Nasional
Momentum Hari Jadi Pertambangan dan Energi Nasional ke-71 yang ditetapkan setiap tanggal 28 September, harus menyadarkan semua bahwa kekayaan alam sudah sepatutnya dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat.Kita jangan sampai melupakan sejarah pertambangan di tanah air, sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus  1945 mengantarkan perubahan yang sangat besar di segala bidang, termasuk bidang pertambangan.
Tersebutlah nama A.F. Lasut ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, sebagai pahlawan yang bejuang melalui sektor pertambangan, pada tanggal 28 September 1945 merupakan peristiwa heroik yang penting bagi sektor pertambangan dan energi. Pada tanggal 28 September 1945 terjadi pengambilalihan kantor Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa) secara paksa oleh para pemuda. A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak bekerjasama dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan Belanda itulah AF.Lasutpada pagi hari tanggal 7 Mer 1949 diculik oleh pasukan Belanda dari Tijger Brigade dari kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, dan kemudian dibunuh di daerah Sekip.