Mohon tunggu...
Syafrul Bandi
Syafrul Bandi Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

satu langkah dulu.. bandisyafrul@yahoo.co.id syafrulbandi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Gema GENRE untuk Siap Menikah

25 Agustus 2016   14:01 Diperbarui: 29 Agustus 2016   15:35 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa melakukan perubahan fokus kampanye itu, berdasarkan hasil survey Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2015, sebanyak 19,2% respon remaja wanita merencanakan menikah di bawah umur 22 tahun. Sedangkan untuk remaja pria sebesar 46,2% merencanakan menikah umur 20-25 tahun. Harusnya sesuai kampanye yang dilakukan BKKBN adalah umur menikah ideal untuk perempuan minimal 21 tahun dan laki-laki minimal 25 tahun. Kalau menikah di bawah usia 20 tahun itu masih termasuk kriteria anak-anak. Hal itu menunjukkan kampanye yang dilakukan selama ini harus lebih dioptimalkan.

genre-berencana-57be902edc9373c74127aae8.jpg
genre-berencana-57be902edc9373c74127aae8.jpg
Optimalkan Program Genre

Program GenRe sendiri adalah program yang dikembangkan dalam rangka membantu penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Tujuannya agar mereka mampu menempuh jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi. Dan program kali ini lebih memfokuskan pada penundaan usia perkawinan atau penghentian pernikahan dini.

Nah agar program ini berjalan mulus, harus memiliki kiat menghadapi masalah yang kerap seringkali muncul. Ketika program sudah dikatakan baik, namun menjadi “mandul “ karena program sosialisasai tidak sampai. Kita bisa melihat kembali jejak keberhasilan BKKBN dengan program KB nya dijaman pemerintahan dulu ( Suharto.red ) pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, keberhasilan sosialisasi progam KB ( Keluarga Berencana ) dirasakan pada saat itu dengan begitu membuminya KB di Indonesia kala itu.

Kalau kita melihat memang pada masa itu sosialisasi atau kampanye pemerintah lebih mudah sampai dan dipahami, kenapa, karena masyarakat di Indonesia masih menggunakan media yang terbatas. Sehingga masyarakat tidak banyak punya pilihan, terkonsenterasi pada media milik pemerintah saja, seperti  televisi atau radio. Dan keberhasilan inipun tidak terlepas dari upaya sosialisasi atau  kampanye yang konsisten, massif mengoptimalkan  media yang ada.

Kemudian ditunjang juga dengan melakukan pembinaan pada kader-kader KB agar  mumpuni diseluruh daerah tanah air sampai kepelosok. Peranan keterlibatan mulai dari keluarga sendiri, Memaksimalkan organisasi masyarakat seperti Karang Taruna dan PKK. Tak kalah penting didukung pula melalui kebijakan, dan pada waktu itu program Keluarga Berencana menjadi program prioritas penting pemerintah. Di zaman Soeharto, program KB wajib dilakukan seluruh pejabat pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Kepala daerah, camat, kelurahan, lalu bupati, dan gubernur itu harus menyukseskan KB. Tidak ketinggalan pada saat itu diberikan apresiasi atau penghargaan bagi yang berhasil menjalankan program yang dianjurkan pemerintah itu.

Dari pengalaman itu saya simpulkan, beberapa poin keberhasilan BKKBN pada masa itu, selain peran sosialisasi yang gencar di media, poin lainnya yaitu : Program menjadi prioritas, Ketegasan melalui kebijakan, Memiliki kader yang mumpuni, Peranan masyarakat mulai dari keluarga serta organisasi masyarakat dan Pemberian penghargaan.

Nah sekarang kembali pada upaya BKKBN saat ini, untuk meng optimalkan kampanye GENRE yang difokukan pada penundaan usia perkawinan atau penghentian pernikahan dini. Dapat menekankan program dan kegiatan berbasis untuk penurunan pernikahan dibawah usia sebagai program prioritas. Mengkoordinasikan dan mensinergikan program dan kegiatan dengan sektor terkait baik pusat maupun daerah secara intensif, meningkatkan peran masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media untuk mempercepat penurunan pernikahan dibawah usia dan mewujudkan keluarga yang berkualitas dan berdaya saing tanpa adanya perkawinan dibawah usia. Dengan banyak melakukan sosialisasi dan proaktif ke masyarakat

Pesan Yang Menggugah

Bagaimana menggugah masyarakat agar terlibat berpartisipasi.Sebab partisipasi bersentuhan langsung dengan peran serta masyarakat, baik dalam mengikuti program tersebut ataupun sebagai aktor pendukung. Ini akan  sangat akan ditentukan  oleh  konten atau isi pesan yang dapat menyentuh. Sehingga program kampanye Gerakan Generasi Berencana selain dikenal luas, lebih diterima, dipahami oleh masyarakat, baik melalui media elektronik, cetak, online, medsos, maupun membuat kegiatan acara didarat.

Saya melihat hal penting untuk penyampaian pesan ini, utamakan memberikan informasi tentang waktu kesiapan melangsungkan pernikahan, yang tertera dalam Undang-undang Perkawinan tahun 1974, usia minimum seorang perempuan untuk menikah adalah 16 tahun. Sedangkan untuk pria18 tahun.Dan program lembaga pemerintah BKKBN yang menganjurkan akan lebih siap jika seorang wanita batas usia minimal 21 tahun itu merupakan umur ideal bagi perempuan untuk menikah..Kalau pria minimal 25 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun