Â
[caption caption="travel.kompas.com"][/caption]
Tak sedikit orang merasa cemas bahkan takut bila tak ada terang, alias gelap. Pada saat gerhana matahari misalnya. Semesta akan gelap sesaat walau sebenarnya surya sedang menerangi seperti biasanya. Peradaban zaman dahulu mempercayai gerhana matahari dianggap sebagai pertanda buruk dan dapat menimbulkan kepanikan. Mitos gerhana matahari dianggap sebagai pembawa kesusahan dan kegelapan.Â
Bangsa dimasa Yunani kuno percaya jika gerhana matahari merupakan tanda adanya bencana dan kerusakan. Ini merupakan awal dari kemarahan Tuhan. Di beberapa bagian pedalaman India, mereka masih percaya jika gerhana matahari bisa meracuni tanaman dan makanan yang mereka miliki.Cerita rakyat Korea percaya jika gerhana matahari terjadi karena matahari dicuri oleh anjing siluman.
Mitos masyarakat disebagian daerah di Indonesia percaya gerhana sebagai peristiwa buruk. Masyarakat Jawa dan Bali, misalnya, percaya gerhana merupakan ulah Batara Kala atau Batara Kala Rau. Gerhana dianggap peristiwa ketika Batara Kala Rau, yang tinggal kepala, menelan Dewi Ratih. Cerita ini turun-temurun dan menjadi cerita favorit kala gerhana. Halmahera punya mitos serupa. Sebagian masyarakat di sana menganggap gerhana terjadi akibat suanggi atau setan melahap matahari. Menariknya, masyarakat yang percaya mitos-mitos tadi membuat reaksi yang sama ketika gerhana terjadi. Mereka, baik di Jawa, Bali, maupun Halmahera, membuat bunyi-bunyian.
Dalam mitos dizaman modernpun beberapa percaya jika gerhana matahari bisa menyebabkan bahaya pada wanita hamil dan anak yang belum lahir. Ibu hamil dan anak kecil diharuskan untuk tetap di rumah selama gerhana berlangsung. Bahkan gerhana matahari dikait-kaitkan dengan politik. Dengan anggapan gerhana adalah pertanda buruk akan jatuhnya kekuasaan. Tahun 1962 Â gerhana matahari dikaitkan dengan kejatuhan Sukarno. Ternyata jabatan Sukarno sama sekali tak terpengaruh oleh gerhana. Ia masih menjabat presiden hingga 1967.Â
Gerhana matahari banyak dihubungkan dengan mitos atau takhayul, sekarang semua bisa lebih terbuka, bisa dikaji secara ilmiah. Namun itu berangkat awal mula dari para pendahulu kita melalui mitosnya. Karena rasa ingin tahu melahirkan pertanyaan sederhana, mengapa dan dari mana semua ini ada? Manusia adalah makhluk yang bertanya, namun manusia juga makhluk perlu penjelasan. Mitos adalah penjelasan atas berbagai kejadian atau gejala dunia. Karena mitos menjelaskan kemana manusia menuju, tidak dengan pesimisme, dengan cerita optimisme yang merubah paradigma.Â
Perubahan seiring dengan pengetahuan manusia yang berkembang. Ketua Bagian Astronomi Institut Teknologi Bandung Dr. The Pik Sin mengatakan untuk meluruskan kabar yang mengaitkan gerhana matahari total dengan mitos sebagai pembawa kesusahan dan kegelapan, seperti bencana. Menurutnya lebih baik kita memusatkan pikiran dan tenaga kita untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Segala sesuatunya bisa dijelaskan secara ilmiah.
Maka terkuaklah fenomena gerhana matahari. Gerhana matahari total terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari. Bulan nampak lebih besar, karena jarak pada bumi lebih dekat.Â
Gerhana matahari total (GMT) terjadi di Indonesia 9 Maret 2016. Seluruh dunia sepertinya tak melewatkan fenomena dan momen ini. Indonesia tidak tinggal diam, jauh-jauh hari sebelumnya menawarkan daya tarik gerhana matahari dengan kemasan wisata. Bengkulu misalnya, menyambut kejadian langka ini dengan kalangan pegiat wisata di Bengkulu. Menyediakan paket wisata menikmati Gerhana Matahari Total (GMT) 2016. Selain Bengkulu Gerhana tersebut  terjadi di beberapa wilayah dari Palembang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Sampit (Kalimantan Tengah), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara).
Fenomena alam langka ini menarik kedatangan wisatawan baik mancanegara atau pun lokal, khususnya di 12 wilayah di Indonesia yang dilintasi gerhana matahari total. Menteri Pariwisata Arief  Yahya sebelumnya mengatakan, 9 Maret 2016  Indonesia mengalami fenomena menarik yaitu gerhana matahari total. Uniknya gerhana matahari total ini hanya terjadi di Indonesia, Fenomena alam yang menarik ini, kata Menteri Arief, digunakan untuk mempromosikan beragam wisata yang ada di Indonesia khususnya di wilayah terlintas gerhana matahari total. Karena gerhana matahari total ini juga hanya terjadi 300-an tahun sekali.Â
Untuk kalangan saintis, gerhana matahari tidak lebih dari sekadar fenomena alam biasa. Peristiwa langka gerhana matahari total tentu menjadi daya tarik untuk dikaji secara ilmiah. Untuk penilitian ilmiah kabarnya mereka pergi ke jalur gerhana matahari total. Dari kota Bandung  para mahasiswa astronomi ITB datang ketempat – tempat itu.
Para peneliti Observatorium Bocsscha juga tidak ketinggalan. Mereka memiliki agenda untuk pergi kesejumlah lokasi gerhana matahari total, untuk mengamati dan menikmati gerhana matahari total. Sebagian besar astronom atau kalangan yang sekedar menggemari benda-benda langit kabarnya juga berbondong-bondong tak ingin melewatkan momen langka ini. Baik dari dalam maupun luar negeri.
Sampai-sampai badan antariksa Amerika Serikat (NASA) tertarik untuk bergabung dalam observasi ini langsung di Indonesia.Badan antariksa Amerika Serikat atau NASA bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bekerjasama dalam ekspedisi GMT ke Halmahera, Maluku Utara.
Fenomena Gerhana Matahari Total di Indonesia adalah kesempatan bagi para peniliti untuk melakukan sejumlah riset, terkait fisika matahari dan fisika umum. Melakukan kajian dampak dan keantariksaan . Juga seiring dijadikan pembuktian  teori relativitas Einstein. Bahwa suatu benda  bisa membelokan cahaya. Ketika gerhana matahari , saat sang surya tertutup, bintang – bintang disekitar matahari sedikit bergeser. Dan saat gerhana matahari total, perilaku hewan juga  diperkirakan akan terjadi terutama binatang malam.
Bagi saya yang tinggal di Bandung tak ingin melewatkan kejadian langka ini, Â walau tidak sepenuhnya gerhana matahari total ( parsial ).Saya dapat menyaksikan gerhana dengan cara ini, di kota kami Bandung diadakan pengamatan gerhana matahari ini secara massal, juga menghadirkan tayangan gerhana matahari total.
Di lokasi tempat strategis dan luas. Di Observatorium Bosscha Lembang juga digelar nonton bareng (Nobar) gerhana matahari total melalui video streaming dari Poso dan Balikpapan. Selain disediakan perangkat untuk pengamatan, seperti teropong, atau kacamata khusus.
Untuk memudahkan masyarakat melihat GMT Bosscha melakukan persiapan, yakni membuat 100 an kacamata khusus untuk melihat fenomena gerhana tersebut. Sama halnya Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Pemkab Beltim) bakal membagikan 1.000 kacamata pelindung untuk warga masyarakatnya. Kacamata ini diperuntukkan bagi masyarakat yang hendak menyaksikan nonton bareng Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 di Pantai Nyiur Melambai Manggar. Atau sebagai pilihan lainnya nonton saja melalui tayangan televisi atau melalui streaming.
Fenomena gerhana matahari total 9 Maret 2016 memang sangat dinanti masyarakat Indonesia. Namun, jangan lupakan kesehatan mata saat menyaksikan fenomena langka ini. Menteri Kesehatan Nila F Moeloekpun  mengimbau masyarakat tidak melihat langsung ke arah sinar matahari dengan mata telanjang atau cukup melihat pantulannya saja. Jika ingin melihat fenomena gerhana matahari total, gunakanlah kacamata yang dapat melindungi mata dari paparan sinar ultaviolet (UV). Dan Kementerian Agama (Kemenag) melalui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dikutip dari poskotanews.com, meminta kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama yang beragama Islam untuk melaksanakan shalat gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 karena itu sangat dianjurkan. Salat sunnah gerhana matahari atau yang disebut Salat Kusuf.Â
Peristiwa langka Gerhana Matahari Total ini tidak berlangsung lama hanya hitungan sekian menit. Bahkan yang paling lama dilintasi oleh Gerhana Matahari Total yakni di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Lama Gerhana Matahari Total di Maba yakni 3 menit 17 detik. Dan gerhana matahari total ini juga hanya terjadi 300-an tahun sekali. Sebuah momen yang rasanya jangan dilewatkan begitu saja.
Gerhana matahari total 9 Maret 2016, sebuah momen langka dan juga sarat makna. Ketika matahari lazimnya bersinar ia bisa berubah menjadi gelap. Ini menandakan bahwa manusia harus siap mengalami perubahan kapan saja dan di mana saja. Seperti pada kekuasaan yang tak kan langgeng.Â
Kemudian dalam perjalanan kehidupannya, setiap manusia pasti mengalami halangan dan rintangan dalam mencapai tujuan hidup. Tetapi, setiap halangan dan rintangan pasti akan berlalu bersamaan dengan proses berjalannya waktu. Hal itu tergambar dari kegelapan yang menghalangi cahaya matahari ke bumi yang secara berangsur-angsur mulai menghilang. Bumi pun kembali terang benderang.
Dan dengan fenomena gerhana matahari ini, kekuasaan Tuhan itu tidak akan pernah tertandingi oleh manusia. Peristiwa gerhana matahari adalah absolut di bawah kekuasaan Tuhan.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H