[caption caption="Rio Haryanto & Merah Putih - www.juara.net"][/caption]
Beberapa waktu yang lalu, Pak Menpora merasa galau atas ketertarikan Malaysia menjadi sponsor pembalap Formula 1 Indonesia Rio Haryanto. Kabar minat Malaysia didapat dari manajemen Rio Haryanto untuk menjajaki kemungkinan Tourism Malaysia tertarik untuk menjadi sponsor selama Rio Haryanto membalap di ajang Formula 1 (F1) bersama Manor Racing.
Walau kemudian pihak Tourism Malaysia melalui perwakilan mereka di Jakarta memberikan konfirmasi kepada kompas.com (Rabu, 24 Februari 2016 ) bahwa tidak ada permohonan atau informasi resmi mengenai sponsorship dalam bentuk apa pun yang akan diberikan kepada pebalap Formula 1 asal Indonesia Rio Haryanto.
Entah mengapa kegalauan pak Menpora dirasakan saya juga ketika menyimak kabar itu. Saya jadi berandai- andai, bagaimana kalau iya, jadi kenyataan. Apa mungkin ? misal visit Malaysia “nangkring “ dengan manis, mencolok mata di mobil balapnya Rio. Muka ini rasanya mau ditaruh dimana..he he..
Keinginan Menpora persis sama seperti saya sebisa mungkin Rio disponsori oleh perusahaan Indonesia atau dari pemerintah, bukan dari pihak asing. Masih ada kesempatan untuk mendapatkan dana dari BUMN, pihak swasta di Indonesia atau Kemenpar (Kementerian Pariwisata) yang mungkin memasang logo Wonderful Indonesia.
Peluang bersanding dengan Kementrian Pariwisata semestinya lebih besar. Seiring dengan program branding pariwisata Indonesia. Yang bertajuk Wonderful Indonesia dan Pesona Indononesia. Digunakan sebagai country branding dan menjadi slogan destinasi wisata dalam negeri. Slogan Pesona Indonesia atau Wonderfull Indonesia diperlukan untuk memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di dalam negeri dan di dunia internasional.
Kemudian dari pihak swasta ( dalam negeri ) saya berkeyakinan pasti mereka melihat adanya peluang saling menguntungkan dengan pihak Rio. Di tanah air saja pada saat ini kegiatan pemasaran melalui olahraga sangat berkembang.
Cabang Olahraga Sepeda memiliki Tour De Singkarak yang menerapkan konsep wisata dan olahraga, atau Basket dengan NBL dan WNBL yang semakin berkembang, Bola Voli dengan Proliga dan Livolinya, ataupun kegiatan olahraga event internasional seperti Indonesia Super Series Premier yang telah mencuri perhatian dunia dan mendapat pengakuan dati BWF sebagai event Badminton terbaik. Demikian juga dengan potensi sepakbola.
Ibarat dijadikan peluru aksi Rio Haryanto di arena balap Formula bisa menjadi peluru yang ampuh. Coba kita lihat Formula 1 2016 yang digelar sebanyak 20 seri di sirkuit bergengsi dan tersebar di banyak negara, merupakan kesempatan lewat Rio untuk lebih memperkenalkan Indonesia. Di setiap sirkuit, nama Rio dan Indonesia akan disebut, F1 ditonton ribuang orang. Disiarkan banyak stasiun televisi di seluruh dunia dengan lebih dari 1,8 miliar penonton. Belum lagi media yang meliput, dan media sosial.
Peluang besar berpromosi bersama Rio Haryanto di arena balap F 1 tidak hanya karena ini event berskala sangat besar. Menurut saya sosok atau figur Rio bisa menjadi nilai tambah, dia masih muda, pintar, energik, tampan, alim, berprestasi. Rio bisa menjadi role model anak muda yang berprestasi. Di era sekarang mengutip pandangan pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, dunia pemasaran telah memasuki babak dimana tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah menjadikan dunia yang lebih baik.
Tidak hanya sebatas memuaskan dan mempertahankan konsumen. Dalam produk dan jasa yang dipilihnya, konsumen tidak hanya mencari pemenuhan fungsional dan emosional namun juga melakukan pendekatan dengan memandang mereka sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pikiran, hati, dan spirit. Serta harmonisasi identity, integrity dan image, untuk membangun citra yang kuat.
Bukankah tujuan mulia yang lebih besar melalui olahraga, seperti Rio Heryanto tampil di Formula 1 memberikan pengaruh agar negara yang kita cintai ini lebih baik lagi.
Siapa yang akan mendampingi Pertamina, sebagai sponsor Rio Heyanto, kita masih menantikan. Berharap antusias mendukung Rio meningkat dan besar. Sebelum tergiur oleh bujukan pihak asing. Berharap dukungan dari dalam. Namun untuk tergerak berperan serta mendukung Rio, sepertinya harus dibangkitkan dulu rasa nasionalisme nya.
Seperti yang dialami saya dan pak Menpora “tersentil” ketika tersiar kabar kemungkinan pihak Malaysia berkongsi dengan Rio Heryanto. Entah karena disebut salah satu pihak asing yang berminat adalah Malaysia. Bergejolak rasanya, muncul begitu saja, mungkin karena rivalitas dan adu gengsi antar negara serumpun selama ini. Memang tensinya cukup tinggi, seperti kita rasakan pada cabang olahraga lain.
Semoga momentum Rio belaga di Formula 1 dimanfaatkan dengan baik dan tidak menjadi polemik didalam negeri. Sementara pihak asing melihat Rio adalah peluang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H