Gambar SANDRO GATRA/KOMPAS.com
Sambil menikmati perjalanan dari Jakarta ke Bandung dikursi kereta api Argo Parahyangan, pikiran saya melayang, membayangkan, jika kelak nanti kereta api cepat sudah difungsikan, tidak akan duduk berjam-jam seperti ini didalam kereta api dari Jakarta menuju Bandung. Bagi anda yang sudah terbiasa dan sering menggunakan kereta api dari Jakarta - Bandung atau sebaliknya, kebiasaan yang terpaksa karena keadaan, duduk berjam-jam dalam kereta api, akan berubah. Hanya dengan 35 menit sudah sampai tujuan.
Sebelumnya dengan kereta api bisa berhari-hari, dalam sejarahnya yang saya baca dari buku Wajah Bandung Tempo Doeloe – Haryanto Kunto, pada jaman Gubernur Jendral Daendels, orang melakukan perjalanan dengan kereta pos tercepat dari Jakarta – Bandung memakan waktu 2 ¾ hari. Kemudian pada tahun 1934 terjadi perubahan waktu perjalanan, dari Jakarta ke Bandung ada empat formasi kereta dalam sehari, yang dinamakan “Vlugge Vier” ( “ Empat Cepat ) Empat formasi kereta api Batavia – Bandung ini menjalani jalur baru lewat Cikampek- Purwakarta yang ditempuh hanya 2 ¾ jam !
Rute kereta api Jakarta-Bandung terkenal merupakan jalur indah, rute lintasan Jakarta-Bandung dibangun pada 1869, saat itu kereta api memakai lokomotif uap C28 dengan kecepatan maksimal 90 kilometer per jam. Nampak sampai sekarangpun melalui jalur ini pemandangan indah berbukit dan hijaunya pepohonan terutama saat kereta api ini memasuki wilayah Cikampek, Karawang, dan Bandung masih dapat dinikmati. Ada hamparan sawah menguning atau hijau sangat menyegarkan mata.
Diabad kini Presiden Joko Widodo telah meresmikan dimulainya pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Dengan proyek ini menandai peradaban baru transportasi kereta api, adanya kereta api cepat diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing kawasan. Kawasan Bandung dan sekitarnya atau Jawa Barat akan menjadi sentra ekonomi, sentra ekonomi baru di Jawa Barat akan berkembang, karena kereta api itu mobilitas untuk rakyat,
Menurut Pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaan Kodrat Wiboeo “ kehadiran kereta cepat akan membei manfaat ekonomi yang besar. Ini berangkat dari asumsi bahwa transportasi akan menjadi pemicu atau pendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan hadirnya kereta cepat mobilitas manusia akan semakin cepat sehingga pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah semakin cepat “ ( beritasatu.com 10/10 2015 ).
Pengalaman jaman Belanda dulu, dari catatan yang saya baca masih dari buku yang sama Wajah Bandung Tempo Doeloe – Haryanto Kunto, akibat pemasangan jalur kereta api Jakarta ke Bandung besar sekali dampak nya terhadap perkembangan kota Bandung dan sekitarnya.Kereta api telah memberikan andilnya yang sangat besar dalam “awal kebangkitan “ Kota Bandung. Kota Bandung yang semula cuma “ kota pegunungan mungil” yang sering disebut orang sebagai “Schoone Slaapster” ( Putri cantik yang lelap ketiduran” ).
Kemudian tersengat bangkit dari alam mimpinya gara-gara kena cium sang pangeran seperti dalam kisah “ La Belle au Bois Dormant “Siapakah sang pangeran itu ? dia adalah si “Kuda Besi “ yang dibawa oleh Perusahaan Kereta Api Negara (“Staats Spoor “) yang berhasil membangunkan “ si putri penidur” dan membukakan isolasi dirinya dari dunia luar. ( S.A Reitsma.”Korte Geschiedents dern Nederlandsh – Indische Spoor en Tramwegen,1928 )
Belajar dari sejarah ( walau dari penjajah ) Bandung bersiap menyambut kedatangan sosok Pangeran kembali, si kuda besi yang kini sangat lebih cepat dan lebih gagah, tampan dan pintar dari sebelumnya. Setelah Presiden Joko Widodo meresmikan dimulainya pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, Presiden Jokowi mengatakan pembangunan kereta api cepat menjadi modal Indonesia untuk meningkatkan daya saing dibandingkan dengan negara lain.
Era sekarang merupakan era persaingan, competitiveness. Negara yang efisien, yang cepat dalam membangun, cepat dalam memutuskan, akan menjadi pemenang dalam persaingan. Kereta api cepat adalah untuk memenangi persaingan, Menurut Presiden, pemerintah akan menggalakkan penggunaan transportasi umum massal. Dengan adanya angkutan umum massal, pergerakan orang dan barang akan cepat dan efisien. Ini yang akan meningkatkan daya saing kita ( Kompas.com 22 Januari 2016, KA Cepat untuk Pertumbuhan )
Pengamat transportasi Institute Teknologi Bandung, Harun Al-Rasyid mengatakan, pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung merupakan langkah yang baik bagi pemerintah Indonesia. Kereta menjadi moda utama di negara-negara maju. Di Jepang, Eropa atau negara maju lainnya, kereta api jadi kebanggaan dan harga diri. Mereka jadi penopang yang penting, Harun berharap proyek pembangunan kereta cepat ini jangan hanya berhenti hingga Bandung agar bisa efektif. Diteruskan pada kota – kota lainnya.
Bila tiba saatnya nanti, kami ucapkan selamat datang Pangeran , si ”kuda besi “ abad kini, spirit dan symbol perubahan , modern dan maju, dan menggugah kita agar terbiasa dengan kecepatan dan keakuratan (kualitas).
Salam…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H