Mohon tunggu...
Syafrudin Budiman SIP
Syafrudin Budiman SIP Mohon Tunggu... Administrasi - Saya aktivis pejuang yg sering turun ke jalan untuk demo menyuarakan aspirasibrakyat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan Aktivis Politik di Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

ACi Gelar Demo Simpatik Dukung Jokowi di Istana Negara

10 Maret 2019   17:48 Diperbarui: 10 Maret 2019   18:34 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta -- Sebanyak ratusan simpatisan dan relawan Jokowi -- KH Makruf Amin yang mengatasnamakan Gerakan Aksi Cinta Jokowi (ACi) menggelar aksi demo simpatik di Taman Pandang pas di depan Istana Negara. Aksi ini sebagai bentuk dukungan kepada Joko Widodo Presiden Republik Indonesia yang telah berhasil memimpin selama 4 tahun.

"Aksi ini juga merupakan aksi damai untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa atau NKRI agar tetap maju, sejahtera dan berdaulat," teriak Adi Kurniawan Korlap Gerakan Aksi Cinta Jokowi dihadapan peserta aksi yang membentangkan spanduk '#RakyatBersamaJokowi, Sabtu pagi (09/03/2019).

Dalam orasinya Adi menyerukan, kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam Pemilihan Legeslatif dan Pemilihan Presiden 2019. Katanya, jangan sampai golput dan sukseskan pemilu dengan damai.

"Kami juga menyerukan seluruh pendukung, simpatisan dan relawan pasangan Jokowi dan KH Makruf Amin pada 17 April 2019 mengajak keluarga, saudara, kerabat dan tetangga untuk mencoblos paslon 01 Jokowi-Amin," tegasnya.

Sementara itu untuk mengejar ketertigalan Indonesia dengan negara-negara lain, Aksi Cinta Jokowi memandang hanya Jokowi-lah yang dapat membawa Indonesia menuju bangsa yang berkemajuan. Terbukti kata Adi, Indonesia dipimpin Jokowi telah melahirkan banyak perubahan di berbagai bidang. Terutama infrastruktur yang dibangun hampir di seluruh Indonesia.

"Kami juga menyerukan kepada semua masyarakat untuk menghentikan perseteruan horizontal serta stop menggunakan istilah cebong dan kampret. Karena kita satu, tidak ada perbedaan diantara kita dan sama sama rakyat Indonesia," pungkas Adi.

Sementara itu Syafrudin Budiman SIP Dewan Pengarah Aksi Cinta Jokowi (ACi) dalam doa penutup aksi simpatik ini menyerukan, kepada semua masyarakat untuk menghindari ujar kebencian, hoaks, fitnah, manipulasi dan rongrongan. Menurut pria yang biasa disapa Gus Din ini mengatakan, semua anak bangsa harus bersatu politik bukanlah tujuan, politik hanya alat mencapai tujuan.

"Politik harus dilakukan dengan kegembiraan. Politik harus dilalui dengan semangat persaudaraan dan senyuman. Satu tujuan Pancasila dan NKRI selalu dihati," ujarnya.

Gus Din yang juga mantan Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini memimpin doa penutup Aksi Cinta Jokowi ini. Katanya, semoga bangsa ini bebas dari pemimpin-pemimpin yang korupsi, pemimpin yang otoriter, pemimpin yang lalai dan pemimpin tidak ingkar pada rakyatnya.

"Lindungilah negara ini dari orang-orang yang selalu menguras harta kita, menguras sumberdaya kita, menekan bangsa ini dan menjajah bangsa ini. Berikanlah generasi-generasi bangsa ini, menjadi generasi yang kuat, generasi yang handal, generasi yang intelektual dan generasi yang bisa memimpin dengan bangsa yang besar sumber dayanya. Dengan pemimpin bangsa ini yang memang sangat kaya alamnya, sangat kaya sumber daya hutan, gunung air bahkan udaranya," terangnya.

Selain itu Gus Din mendoakan semoga takdir diberikan kepada Pak Jokowi dengan membacakan salah satu ayat surat yasin.

"Wasy-sayamsu tajri limustaqarril laha, zalika taqdirul azizil-'alim," mohonnya.

Sebelumnya Ilo Ketua Umum DPP Relawan Muda Sulawesi Selatan (Remusa) melakukan orasi. Katanya, mari kita perlihatkan keikhlasan kita, mari kita perlihatkan kecerdasan kita untuk memenangkan Jokowi -- KH Makruf Amin.

"Setuju.. Siapa Kita," teriak Ilo disambut teriak semua peserta aksi berteriak kata setuju.

Saudara saudara sekalian, pemimpin kita adalah pemimpin yang sederhana dan pemimpin yang merakyat. Bahkan keluarga-keluarga beliau tidak mencampuri yang namanya pemerintahan, Kita melihat sendiri anak beliau hari ini hanya jual martabat, jual kopi dan jual pisang goreng.

"Inilah pemimpin yang kita harapkan. Inilah pemimpin yang bisa menyelamatkan bangsa ini. Kita harus berjuang, kita harus bersatu, harus wajib memenangkan Jokowi," lantang Ilo yang juga Ketua Umum Loyalis Erick Thohir for Jokowi (Lettho).

Katanya, saudaraku tidak ada perjuangan sia-sia. Mari kita terus bergerak demi orang baik karena kita hadir untuk orang baik. Kita sukses karena gotong royong

"Saya selalu menekankan kepada saudara-saudara relawan di Lettho, jangan kalian jadi relawan yang manja. Jadilah relawan yang mandiri, karena relawan adalah sukarela. Setuju," tutup Ilo dalam orasinya.

Sejumlah organ relawan yang akan ikut berpartisipasi dalam long march tersebut adalah ; Barisan Relawan Nusantara, Srikandi Nusantara, Senen Original, Barisan Tameng Rakyat Indonesia, Fordiknas, Forbes, Generasi Nawacita dan Brigade Jokowi. Selain itu ada Srikandi Tumbuk Lada, BNP, Barisan Penggerak Rakyat, Alumni Perguruan Tinggi Cikini, Koes Plus Jiwa Nusantara Muda, Komunitas Ojol Cempaka Putih,Bhineka Tunggal Ika, dan Brigade Merah Putih.

Ada juga organ relawan FB Laskar Merah Putih, Aksi Millenial Indonesia, Pelangi Nusantara, Barisan Pembaharuan, Sahabat Muslim Jokowi-Kyai Maruf Amin, Satria Muda Andal Nusa, Keluarga Pelaut Indonesia dan Komunitas Anak Bangsa. Selanjutnya ada Alexander Lokasasmita, RNJ2P, Forum Kebangsaan Indonesia, Pemuda Indonesia Pengawal Nawacita, For Jokowi, Badjo Perjuangan, Relawan Jokowi Indonesia, Barisan Pemersatu Anak Negeri, Perempuan Mandiri Indonesia Cerdas, Kita Pancasila, Relawan Muda Sulawesi Selatan dan Loyalis Erick Thohir for Jokowi.

Tampil juga sebagai orator, yakni Doni Periera dari Kita Pancasila, Ihsan Sekjen AMRI 01 for Jokowi dan Sandra dari Kita Pancasila sebagai pemandu acara. (red)

20190309-090627-5c84e91dab12ae6c66670332.jpg
20190309-090627-5c84e91dab12ae6c66670332.jpg
20190309-093055-5c84ea2a12ae940eab7f2413.jpg
20190309-093055-5c84ea2a12ae940eab7f2413.jpg
20190309-093300-5c84eafac112fe0387638812.jpg
20190309-093300-5c84eafac112fe0387638812.jpg
20190309-093055-5c84eae0677ffb285856a6b5.jpg
20190309-093055-5c84eae0677ffb285856a6b5.jpg
20190309-093554-5c84ea7643322f574c716518.jpg
20190309-093554-5c84ea7643322f574c716518.jpg
20190309-094142-5c84eabe677ffb312b1e2173.jpg
20190309-094142-5c84eabe677ffb312b1e2173.jpg
20190309-094527-5c84ea476ddcae395577cd42.jpg
20190309-094527-5c84ea476ddcae395577cd42.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun