Mohon tunggu...
Syafrudin Budiman SIP
Syafrudin Budiman SIP Mohon Tunggu... Administrasi - Saya aktivis pejuang yg sering turun ke jalan untuk demo menyuarakan aspirasibrakyat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan Aktivis Politik di Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dialog Peran Media Lokal dalam Era Milenial

3 Februari 2019   18:16 Diperbarui: 3 Februari 2019   18:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jakarta -  Presidium Pusat Barisan Pembaharuan didukung Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia (KN-RMI) mengadakan "Dialog Peran Media Lokal Dalam Era Milenial".  Dialog diadakan dalam rangka melihat potensi media dalam menghadapi zaman digital di era milenial. Kegiatan dialog diadakan di kantor KN-RMI, Jl. Slamet Riyadi 05 Matraman, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Jumat minggu lalu (25/01/2019).
Dialog ini dihadiri  H. Jumhari, S.Pd Pemilik Direktur PT Madura Jaya TV, Ferry W.R. Margonta, Wasekjen PARFI Pusat, Pimpinan Media Sahabatrakyat.com dan Para Pimpian Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia.
Syafrudin Budiman, SIP Ketua Presidium Pusat Barisan Pembaharuan menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah untuk membukan pengetahuan dan peluang usaha bagi para relawan Pendukung Jokowi .
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka tukar informasi  tentang pemanfaatan media dijaman melinial saat ini, apalagi Presidium Pusat Barisan Pembaharuan adalah bagian dari KN-RMI yang berkomintmen  mendukung kepemimpinan Jokowi untuk priode Kedua," kata pria yang biasa disapa Gus Din ini.
Ditambahkan H. Jumhari, Pemilik Madura TV yang juga sekaligus Dewan Pengarah Presidium Barisan Pembaharuan ini menyampaikan bahwa, membuat jaringan TV lokal itu tidak perlu modal besar. "Saya membuat stasiun Televisi ini hanya berdasarkan kepercayaan, karena saya mengenal teman yang berasal dari kalimantan yang juga memiliki media Tv, berdasarkan kepercayaan yang dimilikinya kepada saya, dia  memberikan saya pinjaman alat audio visual yang saat itu senilai 25 juta rupiah kalau diuangkan," katanya. Menurutnya, mengelola media harus mampu memahami kebutuhan siaran yang di minati masyarakat, di Madura masyarakat sangat antusias terhadap siaran sepak bola, pengajian dan siaran bernuansa kebudayaan. Selain itu kata Jumhari, kemampuan mengatur jadwal siaran yang sangat penting dalam mengelola konten media di Madura. "Yang terpenting punya niat dan fokus mengurus ijin serta mempersiapkan Badan Usahanya dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Soal modal kita manfaatkan potensi dan jaringan yang ada," pungkasnya. (red)

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun