Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Angin Berbaring di Rerumputan, Kehilangan: Puisi

9 Mei 2023   09:20 Diperbarui: 9 Mei 2023   09:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RINDU  ANGIN  BERBARING DI RERUMPUTAN

Dukamu batu bersarang di kepalaku, sebuah kelopak bunga yang koyak tersayat rindu angin yang berbaring di rerumputan pagi, ketika kau nanti camar menyanyikan suaraku. Tetapi hanya hampa menghantam ruang. Membuat cemasmu melebam dan saat itu pucat puisiku seperti bulan yang ditinggal malam pada pagi.

KEHILANGAN

Suara tangismu adalah asap yang memenjara bayang pada ketidakmenentuan pencarianku. Jejak kaki tersapu angin kemarau yang melintas pada musim; pesonamu melayang ke entah. Kau tinggalkan boneka perempuan dengan suara kerinduannya, yang tanpa ampun menjeratku setiap saat. Dimana nyanyimu akan kudengar ketika kepergianmu tak tinggalkan damai. Hanya aku simpan harapan pada mata; semoga jejak wajahku yang rentah aku temu kembali.

Sumber Puisi: Syafrruddin (shaff) Muhtamar, Sujud, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2007.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun