Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bangkai Rembulan dan Bening Sepi [Puisi]

8 Mei 2023   21:08 Diperbarui: 8 Mei 2023   21:03 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANGKAI REMBULAN

Gelap yang kemarin mengunyah rembulan kini mencampakkan bangkainya pada gelombang selimut berwarna merah jambu. Yang pada lipatannya telah kusimpan seribu cerita tentang bintang yang bercinta. Aku terkadang memasung diri pada hamparan alang-alang mencari puisi binatang malam untuk memperpanjang sunyi. Tetapi pagi ini, tinggal bangkai rembulan itu tergeletak bisu di mejaku.

BERCERMIN BENING SEPI

Ketika sunyi itu melagukan bait-baitnya, darah di mataku meleleh melukisnya di atas kanvas tanah berwarna merah, air mataku tersumbat di tenggorokan, manakala menengok gelap di balik malam. Hanya menjelmakan aku riak-riak air di sela batu dihimpit sepi pada pinggir kali yang sunyi.

Sumber Puisi: Syafrruddin (shaff) Muhtamar, Sujud, Kumpulan Puisi, Penerbit Pustaka Refleksi, 2007.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun