Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu

30 Agustus 2022   16:21 Diperbarui: 30 Agustus 2022   16:31 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pxhere.com/

Dia adalah makna dari tangan ilahi yang bergerak dalam bentuk yang Dia rahasiakan.

Dia mengingatkan manusia kehadiraNya melalui detak jam dinding yang tergantung di tembok rumah, mengingatkan kita melalui tanggal-tanggal yang diberi tinta hitam dan merah.

Dia bergerak membawa kehidupan pada kematian kemudian kembali pada kehidupanNya.

Keberadaanya adalah saksi bagi kehidupan dalam kematian, dan dalam kehidupan kembali, ketika dia bergerak makin mendekat kepada Sang Raja, yang telah memilihnya sebagai Tangan yang maha pasti.

Dimanakah diri kita dalam waktu? Bagi yang mengetahui, akan melihatnya dalam tarian maknawi indah gemulai. Bagi yang buta, hanya melihat dirinya berdiri dalam sejarah persimpangan masa lalu, sekarang dan masa depan. O waktu betapa berat deritamu bagi yang buta. Betapa ringan senyummu bagi yang memandang.

Kelak waktu akan berlari-lari riang menuju Tuhannnya, memberi kesaksian, dengan linang air mata dan dengan sungging senyum yang ceria.

Dan degarlah, Tuhan bersumpah demi waktu. 

"Celaka bagi bagi yang mengotorinya, bahagia bagi yang mensucikannya".

SM. 1 Muharram 1443 Hijriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun