PAGAR DARAH IDENTITAS
Dunia semakin dikelilingi hantu, ketika seluruh perbatasan perkampungan ditetesi darah iblis yang terbunuh ketika mempertahankan dendam miliknya, sebagai pagar yang membatasi kepak sayap merpati yang terbang membawa pesan kemanusiaan dan kesemestaan.
Bumi berkeping-keping sebagai identitas yang didewakan, sebab telah dipoles dengan sesajen darah iblis yang mati membawa dendam, namun hidup kembali dalam urat nadi manusia sebagai denyut yang lembut menyerukan kehancuran.
Merpati hati yang putih telah patah sayapnya terbentur pada pagar-pagar hantu yang mengelilingi dunia.
Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam, Kumpulan Puisi, Pustaka Refleksi, 2008.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H