SENANDUNG SUFI
Senandung yang akan menyentuh telingamu dengan bisikan abadi, tentang cinta yang persemayamannya tak terhingga dalam hatimu dan genap hadirnya tak sanggup ditimang tangan dunia.
Senandung yang menyanyikan lirih duka jiwa sang pencinta yang tersayat hasratnya, untuk menatap wajah kekasih yang berupa pada ketakterbatasan wilayah tanpa papan nama.
Senandung yang menyibak setiap kelopak mata untuk menyaksikan dirinya sendiri yang terhina, di depan tahta kemuliaan tersembunyi di pelupuk hati yang memandang.
Senandung yang membungkam bisikan malam yang mabuk karena anggur setengah jadi, diteguknya bersama busa nafsu keringat sunyi yang terbahak-bahak menertawai nyanyi rabiah yang lirih.
Senandung sufi adalah tembang damba Muhammad dari rongga Hira tempat segala berhala dikuburkan bersama kedunguannya yang pasti.
Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam (kumpulan puisi), Penerbit Pustaka Refleksi, 2008. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H