Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Puisi: Abad Bayang-bayang dan Manusia Sunyi di Pusaran Pesona Benda-benda

30 Mei 2022   09:59 Diperbarui: 30 Mei 2022   10:15 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

ABAD BAYANG-BAYANG

Gundah gulana jiwa penuh kerikil ketika melepaskan pandangan pada lorong-lorong waktu yang bergerak seribu kelebat bayang tak utuh. Kebenaran telah tampil sebagai citraan belaka pada belantara layar kaca plastik zaman, rongga kepala hanya berisi lamunan virtual tentang kesucian. Anak-anak sejarah dalam musim semi ujung abad ini diperangkap lingkaran mimpi-mimpi keabadian oleh semangat malam yang rindukan purnama.

Danau jiwa telah kering karena teknologi melambung hasratnya tanpa ujung, menanti tetes-tetes embun dari akar-akar kitab Kebenaran yang terpendam pada samudera kalbu semesta, yang ada disetiap jiwa yang gundah gulana.

MANUSIA SUNYI DI PUSARAN PESONA BENDA-BENDA

Lengking sunyi menemani patung-patung berdiri rapi di etalase peradaban, menawarkan masa depan masa pada setiap tubuh yang berpaling padanya. Patung-patung peradaban berdandan kilauan emas zaman purba. Melambai tangannya pada generasi ranum, untuk sebiji permen karet sebagai teman bagi mulut yang menganga karena ketakjuban pesona benda-benda yang dipoles seperti patung emas, yang melengking sunyi jiwa yang sepi ditinggal matahari di hatinya.

Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam (kumpulan puisi), Penerbit Pustaka Refleksi, 2008.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun