YANG MAHA MENGETAHUI GULITA
YANG MAHA MENGETAHUI CAHAYA
Â
Siapa yang bisa memberi peringatan kepada segerombolan orang yang menebar kejahatan dan kehancuran di atas permukaan bumi elok ini atas nama pengetahuan, yang dipungut dari sisa-sisa reruntuhan berhala yang dikampak Ibrahim, jika bola mata hatinya penuh kabut pengingkaran kepada Yang Haq? Fitrah adalah karang yang mustahil berubah jadi gelombang lautan.
Siapa fir'aun klasik dan siapa fir'aun modern, yang hatinya adalah malam buta dimana tangan meraba-raba dalam kesombongan, dan setiap langkah menebarkan pesona ketakutan yang mengerikan mata-mata bayi yang memandang, dan titahnya adalah pengakuan sebagai tuhan atau polisi penjaga keamanan dunia? Kejahatan adalah kejahatan dan kebaikan adalah kebaikan, seperti siang yang membedakan dirinya dari malam.
Hati yang gulita dan hati yang bercahaya dikehendaki seluruh penghuni sejarah, sebagai tanda akan kemahakuasaan  yang maha mengetahui.
Sumber: Syafruddin (Shaff) Muhtamar, Nyanyi Lirih 1001 Malam (kumpulan puisi), Penerbit Pustaka Refleksi, 2008. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H