Kami hanyalah kerumunan buih,Â
sisa-sisa gelombang yang menghempas pantai
tak perlu diingat
tak perlu dirasa
karena akhirnya menyatu dengan asinnya air laut
Gelombang datang kembali
menggulung air dari sebuah pantai
menghempas lagi tempatt kami ditinggal jadi buih
selalu seperti itu
adalagi buih baru
dengan sedih yang sama seperti kami, air dari sebuah pantai
yang dijemput hanya untuk jadi buih
ditinggal, tak perlu diingat apalagi dirasa
karena buih  hanyalah sisa-sisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!