Ini merupakan ancaman bagi integritas keluarga dan sangat berbahaya sekali. Untuk itu, keluarga perlu memperkenalkan pendidikan sex yang sehat dan dampak negatif kebebasan pergaulan anak-anaknya. Contoh, soal pernikahan dini. Pernikahan dini ini sangat rentan sekali. Ini bisa dilihat dari resiko hamil muda dan keselamatan bayi, kedewasaan pola pikir dan keteguhan komitmen keluarga muda.
6/ Mengenal Sosial, Sejarah, Bahasa dan Budaya
Merosotnya pengetahuan mengenai warisan budaya menjadi masalah serius yang dihadapi keluarga pada saat ini. Sudah barang tentu pengetahuan ini sangat bergantung pada penguasaan aspek sosial, sejarah dan budaya secara baik.
Kebiasaan ini bisa dimulai dengan penggunaan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari. Ada kepuasan dalam percakapan di rumah dengan memakai bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
Mungkin perlu juga penyegaran dalam keluarga dengan melakukan eksperimen untuk memperkenalkan budaya bangsa. Anak-anak diperkenalkan dan didorong ikut latihan tarian-tarian daerah, menonton pertunjukan seni, memberikan perhatian serius terhadap kegiatan sastra dan puisi, atau liburan akhir pekan ke museum dan situs sejarah lainnya.
7/ Perbaikan Ekonomi dan Kesejahteraan
Perbaikan ekonomi dan kesejahteraan keluarga menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi orang tua dalam membangun dan membina keluarga. Kelayakan pendapatan dan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
Untuk itu, perlu dipertimbangankan masak-masak sebelum membangun sebuah keluarga. Apakah sudah punya pekerjaan? Pendapatan yang layak? Karena beban keluarga ini terletak dari kebutuhan ekonomi sehari-hari. Kita tentu sering sekali mendengar, pertengkaran dan perceraian dalam keluarga hampir 80% disebabkan karena persoalan ekonomi.
8/ Peduli Lingkungan
Tahap terakhir adalah perlunya menanamkan kesadaran sosial dalam keluarga. Hal ini dapat dilakukan dengan hal yang sederhana. Misalnya, membangun hubungan baik dan silaturahmi dengan para tetnagga yang tinggal di lingkungan sekitar.
Dalam hal yang lebih luas lagi, ikut terlibat dalam kegiatan kepemudaan dan kerukunan warga. Bergotong royong dan kerja bakti warga, bermusyawarah soal keamanan lingkungan. Ini bisa menciptakan rasa memiliki dan rasa kepedulian sosial terhadap lingkungan.