Mohon tunggu...
Syafriansyah Viola
Syafriansyah Viola Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil -

suka baca fiksi dan sekali-sekali....menulis!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menyimak Pemetaan Isu di Topik Pilihan Kompasiana

22 Juli 2015   23:35 Diperbarui: 22 Juli 2015   23:35 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blog Kompasiana (sumber: www.kompasiana.com)

Setuju atau tidak, kita butuh sebuah peta publik. Tujuannya jelas, untuk mengenali dan memahami kompleksitas isu di area publik serta hal-hal apa yang berkecamuk di sana. Alat bantu ini berguna untuk menyederhanakan pola keruangan dimana kita hidup dan memahami lingkungan.

Apalagi pergerakan dan perkembangan informasi terkini terus berubah-ubah dan cepat. Bila tidak jeli, maka kita bisa terjebak di kesimpangsiuran opini publik yang tumpang tindih. Untuk penetrasi kemacetan itu, saya coba menarik 2 garis lurus yang saling berhadap-hadapan.

Pertama, menarik garis ke belakang, saya cenderung mencari latar belakang dan akar atau motif isu/peristiwa itu. Tujuannya adalah untuk menggali sebab musabab munculnya isu/peristiwa itu dan dan memahaminya secara proposional dan sederhana.

Kedua, menarik garis ke depan, saya coba memprediksi dan berspekulasi melihat rentetan efek lanjutan dari peristiwa/isu itu. Siapa dan ke mana isu/peristiwa itu akan digiring dan diangin-anginkan. Intinya, sejauh mana daya rusak atau rembesannya.

Dari sanalah, saya mencoba memahami dan menyimak bahwa saya adalah orang yang berdiri di titik tumpu kedua garis itu.

Dari penetrasi itu, saya melihat Kompasiana sebagai media warga menawarkan Topik Pilihan yang merepresentasikan kondisi dan situasi teraktual di tengah-tengah masyarakat. Coba kita lihat seperti apa serba-serbi Topik Pilihan di Kompasiana.

Sebagai contoh barang, saya ambil 2 Topik Pilihan ter-up to date di Kompasiana: OC Kaligis Ditahan KPK dan Kerusuhan di Tolikara.

1/. OCK Kaligis Ditahan KPK.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun