Mohon tunggu...
Syafriansyah Viola
Syafriansyah Viola Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil -

suka baca fiksi dan sekali-sekali....menulis!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tips Jitu Biar Gak Mati Ide Saat Hendak Menulis

12 Juli 2015   12:21 Diperbarui: 12 Juli 2015   12:21 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mati Ide Saat Hendak Menulis.

 

Langsung saja kita praktekkan. Saya tak suka berlama-lama dan basa-basi. Coba periksa dengan teliti, ada tombol imajiner di balik daun telinga anda. Klik dua kali. Tombol off dan on ke atas dan ke bawah. Lampu yang ada di dalam kepala akan menyala terang dengan sendirinya. Kalo belum menyala, ketok kepala pake ujung telunjuk sebanyak tiga kali. Pelan-pelan saja. Tunggu beberapa saat sampai lampu menyala. Otomatis, ide berdatangan seperti laron.

Begitulah illustrasi gambaran ide atau gagasan menulis. Saya menulis ini karena teraspirasi, eh, terinspirasi dari pertanyaan mbak Mike Reyssent di kolom komen “Memanusiakan” Sebuah Tulisan, “Kalo lagi mati ide gimana Oom? hehehe” Saya jawab, “Mbak Mike...entar ya saya siapin artikel biar gak mati ide ya”. Saya pake tips jitu di atas. Eh, hasilnya makbul bin mustajab. Maka lahirlah tulisan ini.

Ide dan gagasan itu datang dan pergi sesuka hatinya. Mirip lirik lagu nostalgia tahun 80-an ciptaan Rinto Harahap*, “//Kau datang dan pergi sesuka hatimua// Kejamnya dikau // Teganya dikau padaku//“. Kalo datang biasanya gak diundang. Dan pulangnya pun gak dianter. Datangnya pun bisa sendiri-sendiri atau bergerombol seperti sekawanan burung bangau putih yang lagi migrasi di musim kering.

Ide juga bisa muncul di mana pun dan kapan pun. Tak peduli kita lagi sibuk atau ada kerjaan. Contoh, saat di kamar mandi. Ketika lagi gosok gigi. Ide mendadak datang. Akha...! idenya, “5 tips ampuh merawat kesehatan gigi”. Atau bisa begini, “jagalah gigimu, maka gigi akan menjagamu”. Saya senyum-senyum sendiri sambil gosok gigi.

Keluar dari kamar mandi. Siap-siap handukan, cliiing ide menulis muncul lagi. “Dilema batin yang tak kunjung usai: Pake Jilboob ato nggak?” Sudah beres semua. Lihat ke cermin, gigi sudaah mengkilat dan kinclong, kostum juga sudah necis dan rapih dan siap berangkat kerja.

Berikut ini adalah tips ringan biar gak mati ide menulis ala saya. Selalu move on dalam menulis di segala kondisi dan cuaca.

1/ Sediakan secangkir kopi hangat. Gulanya jangan banyak-banyak, cukup satu setengah sendok teh saja. Usahakan kopinya agak pekat dan kental. Kalo mau menambahkan krim, boleh juga. Tujuannya untuk menyiram ide yang lagi tertimbun beku di kerak kepala agar bisa mencair. Bagi yang tidak suka kopi, lanjut baca tips kedua ini. (Ups, jangan minum kopi di siang hari. Ini bulan puasa, bung! -abaikan tips nomor 1 ini, lompat ke nomor 2).

2/ Pastikan mood dalam keadaan fresh. Jangan menulis ketikaa marah. Memang tulisan kita bisa cepat selesai, tapi kasihan pembacanya. Bisa-bisa ketularan marah juga, beringas dan jadi emosional. Jangan menulis ketika patah hati. Duduk sebentar biar sirkulasi udara di pernapasan stabil, tarik napas hembuskan. Saya takutnya, pembaca jadi melow dan terharu seperti habis nonton serial drama korea. Dan ini yang paling berbahaya, jangan terlalu banyak tertawa dalam tulisan. Pembaca akan berpikir, ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada si penulis ini. Tak ada angin tak ada hujan kok dia ketawaa-ketawa.

3/ Cemilan. Siapkan cemilan secukupnya. Boleh cemilan ringan berupa, bakso, gorengan, atau martabak. Pastikan kita jangan terlalu larut dan tergoda dengan bujuk rayu cemilan itu. Soalnya bila cemilan habis, berakibat pada perut. Efeknya urat perut menjadi tegang, dan urat mata kendur. Kita akan terbuai dan tertidur. Dan tulisan tak akan pernah selesai kalo hal seperti ini terjadi berulang-ulang ketika hendak menulis. (selama siang bulan puasa, abaikan tips nomor 3 ini)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun