Mohon tunggu...
Syafriansyah Viola
Syafriansyah Viola Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil -

suka baca fiksi dan sekali-sekali....menulis!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kaki Senja

12 Mei 2014   23:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


sumber foto lihat disini

kupanggul sebongkah kata yang diselimuti lumut

ku sumbat dingin yang terbuang di mozaik kehidupan

selalu  jatuh, sesaat kemudian wajahku di tetesi embun

yang datang dari  kabut masa lampau

sejenak kurenung

tak jua sua, tapi yang ku tahu

disini, di kaki langit

aku pun terus mengayun langkah

sembari bercakap, pada lampu-lampu redup dan tiang-tiang karatan

memanggilku suatu saat, lalu menerbangkanku ke suatu masa

di mana pengharapan itu dicicil satu persatu, lalu pecah

pecah sepecah-pecahnya

sedering senja, dalam liukan kunang-kunang yang mencoba mengusir gelap.

ranting bernyanyi direlung sunyi

lalu menuntunku dalam dialog ilalang

dan perlahan-lahan mengejaku pada sebilah rasa,

agar kembali menapak imajinasi,

"ragamu mungkin kuat, tapi jiwamu pasti rapuh, wahai hati seekor ulat...” imbuhku

puing ingatan itu ku tata kembali,

di sini, sehasta kerinduan tak terjamah,

tak akan ada lagi yang jatuh,

hanya angan-angan berlabuh di tanah tandus

(Syafriansah Viola, Kuala Tungkal, 12 Mei 2014)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun