Mohon tunggu...
Syafriani Syafriani
Syafriani Syafriani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Bahasa Inggris SMP N 1 Seberida

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

13 Agustus 2024   17:58 Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan nama saya Syafriani, S.Pd dari SMP Negeri 1 Seberida CGP Angkatan 10 Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi informasi tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Seorang Pemimpin. Namun sebelumnya mari kita renungkan kutipan berikut ini:

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan pengetahuan untuk membuat seseorang menjadi lebih pintar itu penting, namun lebih penting lagi menumbuhkan karakter, moral, dan nilai-nilai kebajikan lainnya dalam diri seseorang (murid) agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar.

Kaitan kutipan tersebut dengan pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini yaitu sebagai pemimpin pembelajaran saya harus mengkedepankan etika dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil haruslah berpihak pada murid, mengedepankan nilai-nilai kebajikan dan kita dapat bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil.

Ada 3 prinsip dalam pengambilan keputusan, yaitu pengambilan keputusan berbassis hasil akhir, pengambilan keputusan berbasis peraturan, dan pengambilan keputusan berbasis rasa peduli. Penggunaan prinsip tersebut disesuaikan dengan kasus yang terjadi. Namun, prinsip apapun yang diambil haruslah menggunakan nilai-nilai kebajikan Sehingga hasil akhir yang diperoleh akan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Sebagai pemimpin pembelajaran saya harus bisa mengambil keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan, tentunya keputusan itu haruslah berpihakpada murid, berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab.

Pendidikan adalah sebuah proses untuk menumbuhkan karakter dan moral seseorang. Karakter tersebut diharapkan mengandung nilai-nilai kebajikan universal. Sesuai dengan proses pembelajaran yang telah saya alami merupakan proses penumbuhan karakter yang bijaksana dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Setelah memahami beberapa hal diatas, berikut ini adalah pendekatan atas tinjauan dari koneksi antar materi modul 3.1 mengenai pengambilan keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh / teladan (Ing Ngarsa Sung Tuladha). Hasil keputusan harus mampu membangkitkan semangat untuk terus melakukan inovasi dalam melakukan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid ( Ing Madya Mangun Karsa) dan seorang pemimpin harus terus memberikan motivasi /bimbingan saat melakukan proses pengambilan keputusan ( Tut Wuri Handayani) agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri sebagai guru penggerak diantaranya berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif harus menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai tersebut akan berpengaruh kepada prinsip pengambilan keputusan yang akan kita ambil disesuaikan dengan situasi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping/fasilisator dapat menjadi bekal dalam melakukan proses pengujian keputusan secara bertahap menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan Coaching dilakukan dengan memenuhi kompetensi inti dintaranya kehadiran penuh, mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot. Saat melalukan pengujian keputusan pun sebaiknya menggunakan kompetensi inti coaching tersebut sehingga kita dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya dari permasalahan yang ditemui. Pengambilan keputusan menggunakan 9 langkah pengujian akan efektif jika diimbangi dengan pendekatan coaching dan dilakukan dengan kolaboratif dengan berbagai pihak.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri sendiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku, memiliki keasadarn sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab masalah yang terkait dilema etika akan di selesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Studi kasus yang berkaitan dengan moral/etika harus didasari dengan nilai-nilai yang dimiliki seorang pendidik berupa nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal diantaranya keadilan, keselamatan, tanggung jawab, , kejujuran, rasa syukur, lurus hati, dan lain-lain. Dilema etika harus dianalisis mengunakan paradigma , prinsip dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan yang didasari dengan nilai-nilai kebajikan tersebut.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat dan harus disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-niai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil seudah tepat makan akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang ada di lingkungan saya antara lain adalah masih kentalnya budaya yang dilakukan secara turun temurun sehingga ketika pengambilan sebuah keputusan terkadang tidak relevan sehingga menurut saya perlu adanya perubahan paradigma dan seharusnya paradigmanya adalah kebenaran lawan kesetiaan sehingga hasil yang didapatkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang kita ambil harus berpihak pada murid dengan menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dengan gaya belajar yang berbeda-beda sehingga akan tercapai merdeka belajar sesuai dengan potensinya masing-masing.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran harus bisa mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi termasuk perihal masa depan anak ketika mengambil keptusan. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran penuh dan perlu ke hati-hatian dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis disesuaikan dengan paradigma dan prinsip yang sesuai.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan harus dijiwai Filosofi Ki Hajar Dewantara. Dan keputusan yang di ambil harus mempertimbangkan berbagai hal termasuk masa depan murid. Dan seorang pemimpin haruslah memiliki kompetensi sosial dan emosional agar dapat mengambil keputusan dnegan penuh kesadaran diri dan mampu mengelola emosi serta mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Saat proses pengujian keputusan juga diperlukan teknik coaching agar dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk mengambil sebuah keputusan.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

  • Perbedaan dilema etika dan bujukan moral
  • Jika kasusnya sama-sama benar maka termasuk dilema etika, namun jika salah satu benar dan salah satu salah maka termasuk bujukan moral.
  • Ada 4 paradigma dilema etika : individu lawan kelompok, keadilan lawan kasihan, kebenaran lawan keadilan, jangka pendek lawan jangka penjang
  • Ada 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu berfikir berbasis hasil akhir, berfikir berbasis peraturan, dan berfikir berbasis rasa peduli
  • Ada 9 langkah pengambilan keptusan diantaranya mengenali nilai yang bertentangan , menentukan siapa yang terlibat, kumpulkan fakta yang relevan, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan , lihat lagi keputusan dan refleksikan.
  • Hal yang diluar dugaan adalah dalam melakukan pengambilan keputusan memiliki keterkaitan dengan modul lain yang dipelajari sebelumnya.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, namun sebelumnya saya tidak mengetahui adanya tahapan atau langkah-langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan sehingga keputusan langsung di ambil tanpa mempertimbangkan nilai-nilai lain yang mungkin terjadi. Ketika saya mempelajari modul ini, saya akhirnya memahami bahwa dalam mengambilan sebuah keputusan perlu adanya penentuan paradigma, prinsip, dan menjalankan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan dengan dasar nilai-nilai kebajikan yang berpihak pada murid dan bertanggung jawab.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini saya mengambil keputusan secara langsung tanpa memperhatikan langkah-langkah apapun.

Perubahan saya setelah mempelajari modul ini adalah saat ini saya sudah memahami tentang bagaimana langkah-langkah dan ketentuan dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting mempelajari modul ini bagi saya baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin karena dapat mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan agar berpihak pada murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun