Sekilas mari kita bahas beberapa model komunikasi. Diantaranya didalam buku berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Â Salah satunya "Model Tubbs" ini menggambarkan komunikasi paling dasar yaitu komunikasi dua orang. Model komunikasi ini sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi, yang mengasumsikan kedua peserta komunikasi ini sebagai pengirim dan sekaligus penerima pesan. Bisa kita bayangkan sebentar ketika zaman dulu kita menggunakan PT. Pos sebagai perantara berkirim surat dari anak ke orangtua.Â
Mengucapkan Selamat hari raya agam dengan menggunakan kartu lebaran khusus. Seperti itulah kira-kira komunikasi antar 2 orang. Kemudian seperti dikemukakan oleh charles berger. Ketika orang yang tidak saling mengenal bertemu, perhatian utama adalah salah satu dari kemungkinan mengurangi ketidakpastian, atau meningkatkan ketidakpastian tentang perilaku mereka dan orang lain dalam interaksi.
Teori diatas jika di paparkan di zaman sekarang pada generasi milenial, Â mungkin beragam reaksi mereka. Bisa saja mengatakan itu teori kuno. Padahal itulah komunikasi yang sebenarnya di definisikan. Bahkan mungkin saja anak zaman now akan sedikit bingung dan merasa aneh, ketika komunikasi dulu dilakukan dengan menulis surat diatas kertas. Ucapan Selamat dengan Kartu Lebaran, padahal kemajuan sarana komunikasi pada hari ini, semua berawal dari apa yang diuraikan tadi.
Kenapa saya bilang generasi zaman now bisa menanggapi demikian ? tak lain karena sebagian besar generasi kita di lahirkan dan di besarkan dalam kondisi kemajuan teknologi dengan berbagai sarana berkomunikasi yang sudah canggih dan serba digital.
Kita contohkan penemu facebook. Seperti yang kita ketahui bahwa Facebook kini menjadi salah satu media sosial yang memiliki pengguna paling besar dan paling banyak di dunia diperkirakan ada sekitar 1,3 miliar orang yang aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Keberhasilan Facebook dalam mendapatkan banyak pengguna tentu tidak lepas dari usaha keras penemunya. Sudah tidak asing lagi bagi kita penemu Facebook yang sudah populer dan terkenal.Â
Mark Zuckerberg adalah mahasiswa Harvard yang menciptakan Facebook dan ia sekarang menjadi CEO Facebook. Boleh percaya atau tidak, Facebook pertama kali diluncurkan dari kamar asramanya di Harvard University ketika Mark Zuckerberg masih menjadi mahasiswa pada saat itu. Sedangkan untuk pembuatannya, Facebook pertama kali diciptakan pada tanggal 24 Februari tahun 2004. Akhir --akhir ini penggunaan media sosial tidak hanya lagi facebok, bermunculan aplikasi media sosial seperti whatsapp yang menggeser penggunaan SMS. Kemudian ada instagram, twitter dan lain sebagainya.
Seiring dengan pandemi Covid 19 percepatan perubahan semakin terasa, pengguna internet semakin meningkat drastis. Termasuk di dalamnya media sosial dengan kecanggihan fitur -- fitur pada aplikasinya. Tidak sekedar mengirim foto tetapi sudah bisa interaksi langsung dengan video serta suara yang berkualitas atau jernih seakan -- akan lawan bicara ada dihadapan kita. Hal seperti ini lah yang semakin meningkatnya penggunaan media sosial. Pengguna semakin mudah berinteraksi satu sama lain. Antara beberapa saudara yang berjauhan maka dengan mudah terhubung. Antara pembeli dan penjual, antara mahasiswa dan dosen dalam berkomunikasi, perkulihan secara online. Bahkan tak hera banyak yang menjadikan media sosial ini untuk mencari jodoh, dan sebagainya.
Semua kemajuan hari ini terutama di bidang komunikasi, apakah itu cara komunikasi, sarana komunikasi dan pelaku komunikasi itu sendiri. Semua berawal dari teori yang sudah di temukan dan dipelajari oleh para ahli jauh sebelum kita. Yang penting sekarang sebagai generasi yang yang berkepribadian Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman kehidupan, dengan berbagai latar belakang dan Agama dan kepercayaan. Ada beberapa hal berikut yang mesti kita ketahui. Disamping semakin berkembangnya teknologi dan sarana komunikasi hari ini.
Dampak Positif dan Negatif Media sosialÂ
Seperti kita ketahui media sosial adalah sebuah sarana atau gerbang tempat berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan internet. Maka secara umum sektor apapun untuk penghubung satu sama lain bisa menggunakan media ini. Seorang guru dengan murid, pedagang dengan calon pembeli dan lain sebagainya bisa menggunakan dan memanfaatkan media sosial ini untuk interaksi.
Seorang sales mobil bisa menjual mobilnya dalam sehari lebih banyak ketimbang menjual dan memajang di toko yang berada di pinggir jalan raya. Permisalan ini berlaku juga untuk pedagang jenis lainnya. Kenapa demikian. Itulah sebuah dampak positif adanya media sosial ini apakah itu facebook, instagram, youtube dan sejenisnya. Seorang sales ini bekerja di rumahnya dengan android sekalipun bisa berjualan. Cukup dengan memasang fhoto di media sosial, lalu pasang nomor HP atau tinggal di pantau terus Handphonnya kalau ada pesan  masuk, itu sama dengan pembeli sudah datang. Lantas tugas penjual adalah melayani calon pembelinya dengan menjawab segera pesan masuk tersebut. Sehingga tawar menawar pun terjadi secara Online. Kalau terjadi kecocokan antara penjual dan pembeli maka barang tersebut bisa langsung dikirim ke alamat pembeli tersebut.
Disamping itu yang namanya teknologi sudah pasti bisa digunakan untuk hal -- hal yang positif dan hal-hal yang negatif. Maka negatifnya juga bisa kita rasakan. Misalnya ketika bandar judi online menggunakan media ini maka itu sudah termasuk sebuah kejahatan. Ada juga yang menggunakan untuk penipuan. Sang penipu berkeinginan untuk menjerat calon korban dengan iming -- iming hadiah misalnya. Nah jika kita tergoda dan percaya begitu saja maka tak jarang juga terjadi hal -- hal yang tidak diinginkan, kehilangan uang di ATM karena ditipu, dirampok, bahkan dibunuh. Ada juga konten porno beredar dengan mudah di media sosial, bentuk gambar, video, suara dan sebagainya. Bahkan seorang Pekerja Seks atau Pelacuran bisa menjajakan dirinya di Media Sosial, lengkap dengan kecantikannya, bentuk pakaiannya, suaranya, bahkan bisa juga barangkali langsung videonya dengan Video Call. Canggih memang. Tapi itu sangat mengerikan dilihat dari penilaian moral masyarakat kita.
Ada juga yang bertengkar suami istri karena media sosial ini. Misalnya seorang istri memasang fhoto di media sosial, lantas dikomentari banyak orang dan terutama teman-temannya misalnya. Yang jadi masalah temannya yang laki-laki turut mengomentari dengan bermacam-macam sehingga menimbulkan kecemburuan suami wanita tersebut. Nah negatif juga kan ? Tetapi sebagai manusia yang membutuhkan interaksi dengan orang lain, tidak mungkin meninggalkan media sosial ini karena alasan--alasan negatif tersebut.
Upaya mengurangi dampak negatif media sosialÂ
Dalam teori manajemen privasi komunikasi memang di desain untuk menjelaskan isu-isu "keseharian". Akan tetapi sebagai manusia yang menggunakan harus membuat pilihan dan peraturan mengenai apa yang harus dikatakan dan apa yang harus disimpan dari orang lain. Inilah istilah kita Saring dulu baru di Sharing. (saring atau filter, sharing dibaca sering adalah meneruskan)
Sudah seharusnya sebagai pengguna kita harus punya pembatas atau penyaring terhadap  Informasi privasi kita. Karena perasaan atau keadaan diri kita sendiri tidak mungkin dapat diketahui secara mendalam apakah itu pergerakan fisik kita, psikologi, emosional dan perilaku kita dapat diakses dengan mudah oleh orang lain.Â
Karena di Media Sosial bukanlah kelompok orang atau komunitas yang sudah kita kenal saja. Ada banyak orang yang baru kita kenal. Bisa saja orang --orang yang menggunakan media sosial ini adalah seseorang yang berniat untuk kejahatan. Maka jika kita tidak memiliki atau tanpa batasan privasi dimaksud, maka akan dengan mudah diakses atau diketahui oleh khalayak atau publik dan bahkan disini juga bisa dimanfaatkan oleh orang untuk berbuat kejahatan terhadap seseorang. Misalnya saja kita memposting video diri kita yang sedang menari-nari dengan pakaian yang kurang tertutup. Kita posting di Tiktok, facebook. Kira-kira bagaimana tanggapan netizen ? pasti beragam. Disanalah hal negatif bermula dan akan terus menjadi besar. Apalagi seseorang akan meneruskan atau di sharing ke orang lain. Inilah salah satu maksud "Saring dulu baru sharing"
Upaya memperkenalkan seorang tokoh masyarakat yang akan dijadikan calon kepala daerah atau presiden misalnya. Hal itu dapat menggunakan media sosial ini secara luas sebagai ajang untuk bersosialisasi. Â Hal ini termasuk juga upaya penggunaan media sosial untuk hal yang positif. Jadi secara umum dalam penggunaan media sosial ini kita harus memiliki berupa pembatas privasi kita agar penggunaan media sosial ini tidak berakibat buruk atau negatif terhadap kita dan orang lain.
Kesimpulannya sebagai upaya secara nyata di media sosial kita bisa melakukan beberapa langkah - langkah positif. Misalnya dengan membuat komunitas -- komunitas di media sosial apakah itu bidang Pengembangan hubungan sosial dan kreatifitas para remaja, sosialisasi organisasi politik, dan ormas -- ormas lainnya. Termasuk komunitas pedagang online. Komunitas Agama dan sebagainya yang bersifat positif harus terus dikembangkan. Tergantung kita dalam menyikapi.Â
Apakah kita gunakan untuk hal yang positif atau negatif. Ketika kita sebagai seorang yang hobi menulis, maka salah satu media yang saat ini kita gunakan adalah kompasiana. Ini adalah sebuah langkah positif dimaksud. Maka dari itu dengan kondisi seperti ini sewajarnyalah kita mewaspadai kemajuan salah satu sarana berkomunikasi saat ini. Mewaspadai dampak negatifnya pada diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat Indonesia secara umum sudah seharusnya kita lakukan.
 Karena bagaimanapun kita bangsa indonesia merupakan bangsa yang bergama dan mempunyai nilai-nila kehidupan yang terkandung dalam dasar negara kita yaitunya Pancasila. Dan kehidupan kita diatur oleh nilai-nilai tersebut. Kemudian teknologi ini di kembangkan bukanlah untuk mefasilitasi langkah --langkah negatif akan tetapi digunakan untuk kebutuhan atau kegiatan positif dan kemudahan manusia. Hanya saja barangkali kita yang salah menggunakan. Singkat kata Bijaklah ber Media Sosial. Semoga apa yang saya uraikan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya pembaca kompasiana dan lebih khusus lagi komunitas "motivasiana".
Wassalam
Selamat Hari Komunikasi Internasional, 17 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H