Masuk perguruan tinggi negeri favorit dengan jurusan yang diminati adalah dambaan setiap orang. Namun, untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan perjuangan yang bisa dibilang tidak mudah, karena pastinya harus diuji untuk menentukan siapa yang paling pantas mendapatkan hal tersebut.
Berbagai cara dilakukan mulai dari meninggikan nilai untuk bisa lolos seleksi disekolah dan masuk SNMPTN,mengumpulkan piala-piala lomba agar bisa masuk jalur prestasi, belajar dengan giat untuk SBMPTN, sampai terus menerus belajar untuk ujian mandiri, bahkan sampai ada yang rela gap year atau bahkan kuliah sambil belajar untuk ikut UTBK dan ujian mandiri di tahun depan demi mendapat perguruan tinggi negeri favorit dengan jurusan yang diminati.
UTBK-SBMPTN merupakan salah satu cara untuk bisa masuk keperguruan tinggi negeri. UTBK-SBMPTN sendiri merupakan gabungan dari dua kata yaitu UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). UTBK-SBMPTN yang diselanggarakan oleh LTMPT (Lembaga Tes Mauk Perguruan Tinggi) ini, dilaksanakan di Universitas Negeri yang ada di Indonesia.Â
Untuk melaksanakan UTBK-SBMPTN diperlukan syarat-syarat. Pertama dalam hal berpakaian, yaitu harus memakai kemeja unuk laki-laki, dan berpakaian sopan untuk perempuan. Yang kedua hal yang wajib dibawa, yaitu SKL (Surat Keterangan Lulus) asli yang ditandatangani oleh kepala sekolah serta berisi nama siswa, NISN siswa, NPSN sekolah, dan pas foto siswa terbaru (3 buan terakhir) atau Ijazah yang sudah dilegalisir, KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau kartu Pelajar, serta kartu tanda peserta UTBK-SBMPTN yang sudah dicetak. dan untuk tahun ini dibeberapa universitas (tergantung kebijakan universitasnya) diharuskan membawa surat keterangan negative covid-19 yang berupa tes rapid anti-gen,swab, atau genose (berlaku maksimal 3 hari sebelum tes).
UTBK-SBMPTN tahun ini beda dari tahun kemarin? Bahkan ada kebijakan baru loh katanya. Wah apa ya yang ngebuat UTBK-SBMPTN tahun ini beda dari kemarin, bahkan ada yang beda juga dari tahun-tahun sebelumnya. Kuy langsung aja dibahas.
Jadi, pertama yang membedakan UTBK-SBMPTN tahun ini dengan kemarin itu, kalo tahun kemarin cuma ada satu ujian yaitu TPS (Tes Potensi Akademik), sedangkan tahun sekarang walaupun lagi pandemic covid-19, tapi UTBK-SBMPTN udah diadain dua ujian lagi, yaitu TPS (Tes Potensi Skolastik) dan TKA (Tes Kemampuan Akademik). Dan yang ngebedain UTBK-SBMPTN tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah adanya politeknik yang ikutan dengan pilihan program D4 dan sekolah kedinasan. Wah kira-kira gimana ya pendapat peserta UTBK-SBMPTN tentang UTBK-SBMPTN tahun ini? untuk mengetahui pendapat peserta UTBK-SBMPTN, saya bertanya langsung kepada yang bersangkutan.
Pertama saya bertemu dengan Yasmeen salah satu peserta UTBK-SBMPTN yang juga mengikuti UTBK-SBMPTN tahun lalu.
"Gimana kak tadi UTBKnya? lancar? Apa ada kendala karena lagi puasa?"
"Ga gimana gimanaaa.. beres UTBK mumet aja laper, energinya kepake buat mikir. Ditambah ngantuk banget pas lagi nunggu jamnya beres"
"Sebelum tanya-tanya lebih lanjut tentang UTBK-SBMPTN tahun ini, aku mau nanya dong ka, protocol kesehatannya tadi gimana? Ketat ga?"
"Awal datang buat registrasi disuruh cuci tangan dulu kan, ini kurang berjarak nih ngantrinya. Tapi pas udah diruang tunggu sama di tempat ujiannya, yak berjarak bangettt.. semua orang juga make masker medis gitu dan dijatah juga berapa orang yang boleh keluar gitu"
"Ohh gitu. Oiya  kak, tadi katanya kaka lulusan 2020 yang ikut UTBK lagikan yak?, kenapa sih kak, kakak ikut UTBK lagi? Kan secara kakak udah kuliah juga"
"Hmm.. kan ini Meen kuliah swasta nih, tapi ada impian mau masuk ke PTN atau kedinasan gituu. Ya, walau nanti mau lamar kerja ga penting banget sih lulusan mana, ya at least masuk univ impian"
"Kak aku mau tanya, kan kalo tahun kemarin ujiannya Cuma TPS aja, tapi kalo sekarang ada TKA juga. Kalo menurut kakak lebih efektif UTBK yang cuma ada TPS doang apa ada TPS dan TKA?"
"Kalo mau ambil PTN nih ya, bagusnya ada TPAnya. Kenapa? Karena satu univ itu fakultas dan program studi ga cuma satu. TPA nya ini ngaruh banget kesitu. Kalo ambil kedinasan kek STAN gitu, karena dari awal dibilangnya cuma butuh TPS, ya yaudah kita belajarnya TPS aja gitu"
"Ngomong-ngomong soal kedinasan, gimana sih pendapat kakak di UTBK-SBMPTN sekarang ada kedinasan?"
"Agak ribet. Karena STAN butuhnya score TPS aja kan, sedangkan UTBK tuh udah sepaketan sama TKA juga. Jadi yaudah lah bhay"
"Menurut kakak efektif ga kalo STAN masuk ke UTBK-SBMPTN?"
"Gimana ya.... Ga juga sih, Namanya juga percobaan pertama lah ya.. gabisa liat efektif atau engganya. Kalo kata Meen gimana yaa... saingannya berkali-kali lipat banyaknya dan kuota yang dibuat dikiiit bangettt. Lebih baik pake system ujian yang dulu sih karena nyaringnya itu mantep banget. Mungkin karena lagi covid juga sih makanya digabung ke UTBK gitu ujiannya"
"Oke ka, terimakasih banyak ya atas waktu dan jawabannya, semoga kakak bisa diterima di universitas yang kakak mau"
"Iya, sama-sama. Aamiin"
Ya, begitulah kira-kira percakapan saya dengan salah satu peserta UTBK-SBMPTN 2021 mengenai perbedaan UTBK-SBMPTN 2021 dengan 2020 dan juga dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada sisi positif dan ada sisi negatifnya juga, tergantung cara pandang masing-masing orang.
Buat pejuang UTBK-SBMPTN 2021 yang udah tes, semoga dapet hasil yang terbaik ya!. Dan tetap semangat buat pejuang UTBK-SBMPTN 2021 yang belum tes, semoga dimudahkan. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H