Mohon tunggu...
Mohammad Syafiul Ulum
Mohammad Syafiul Ulum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

infstud'18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unej Dampingi Guru SMP dan SMA Menggunakan Media Pembelajaran Daring

31 Agustus 2021   00:06 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:26 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mojokerto (31/08/2021) – Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia menyebabkan kepanikan luar biasa bagi seluruh masyarakat. Pemerintah Indonesia pun mengambil kebijakan yang bertujuan untuk memutus rantai penularan pandemi Covid-19. Salah satunya adalah penerapan kebijakan social distancing[PP11] , dimana warga harus menjalankan seluruh aktivitas di rumah, seperti bekerja, belajar, termasuk dalam melaksanakan ibadah. Penerapan kebijakan social distancing ini jelas sangat berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan, terutama pada sektor perekonomian, yang secara tidak langsung menyebabkan tersendatnya laju perekonomian. Selain berdampak pada sektor ekonomi, sektor pendidikan pun turut terkena dampak yang cukup fatal. Kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan secara jarak jauh. Akan tetapi, dari kebijakan yang begitu tiba-tiba ini, banyak pihak yang belum siap untuk melaksankan pembelajaran melalui jarak jauh atau yang dikenal dengan sebutan daring. Bukan hanya kesiapan yang masih perlu dibenahi dari pembelajaran daring ini, banyak kalangan yang ternyata belum bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar jarak jauh karena terbatasnya kemampuan masyarakat.

Meskipun adanya pandemi di Indonesia, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember[PP12] (http://unej.ac.id) tetap harus melanjutkan program KKN. Dalam program KKN Back to Village 3 mahasiswa diupayakan untuk melakukan kegiatan KKN di daerah asal masing-masing. Mahasiswa diharapkan dapat membantu mengatasi dampak permasalahan yang muncul pada masa pandemi yang sedang dihadapi saat ini.

Orang tua seringkali mengeluh mengenai kegiatan pembelajaran yang  dijalani anak mereka. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dirasa kurang maksimal karena siswa hanya diberi tugas atau dengan bacaan tanpa adanya penjelasan sehingga memaksa mereka untuk berusaha belajar secara mandiri. Kondisi tersebut berakibat pada menurunnya semangat siswa untuk belajar. Oleh karena itu salah satu mahasiswa Universitas Jember yaitu Mohammad Syafi’ul Ulum yang sedang melaksanakan kegiatan KKN BTV III dari kelompok 58 dengan dosen pembimbing Susan Barbara Patricia SM, S.Hut., M.Sc. berupaya agar guru dan siswa khususnya pada jenjang SMP dan SMA yang ada di Desa Bakalan tetap bisa melaksanakan pembelajaran walau dengan adanya keterbatasan kondisi seperti saat ini. Upaya yang dilakukan yaitu dengan mengadakan pelatihan kepada guru di Desa Bakalan dalam menggunakan media pembelajaran online.

Pelaksanaan KKN dimulai dengan kegiatan observasi dan diskusi mengenai media pembelajaran apa saja yang cocok dan dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan dasar tersebut ditentukan aplikasi yang cocok digunakan untuk guru dan peserta didik khususnya pada jenjang SMP dan SMA yaitu Quipper School dan Google Classroom. Quipper School adalah Learning Management System tanpa biaya (gratis) yang disediakan Quipper Indonesia untuk membantu guru dan siswa agar dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif online. Sama halnya seperti pembelajaran di sekolah, guru berperan sebagai fasilitator dalam mengelola materi, melaksanakan tes atau ujian, serta melihat perkembangan siswa. Siswa pun dapat dengan mudah mengerjakan pekerjaan rumah, tugas, hingga ujian secara online. Tak jauh berbeda, Google Classroom juga menawarkan fitur yang menarik yakni dengan menggabungkan layanan yang sudah dimiliki Google sebelumnya, yaitu Google Drive untuk membuat dan mengirim tugas, Google Docs, Sheets, dan Slides untuk menulis, serta Gmail memungkinkan seluruh peserta kelas untuk berkomunikasi melalui email. Dengan adanya media pembelajaran tersebut diharapkan guru dan siswa akan lebih dimudahkan dalam kegiatan belajar mengajar dimasa pandemi seperti saat ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun