Aktualisasi Nilai dan Peran Guru Penggerak
Syafitri Pusparini Lestari, S.Pd
CGP Angkatan 6 Kab Kebumen
Â
Profil pelajar Pancasila merupakan pengaktualan dari cerminan pelajar Indonesia. Dimensi pada profil pelajar Pancasila ini memiliki karakter terpuji, berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Pada filosofi Ki Hajar dewantara adalah menuntut segala kodrat terhadap anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan dan pada target program guru penggerak, guru harus  mampu membentuk siswa yang memiliki keinginan belajar sepanjang hayat. Maka peran dari guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran dan mencetak generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan.Â
Guru penggerak dalam  melakukan amanah besar tersebut seorang  guru terlebih dahulu harus paham benar beragam kompetensi utama dari guru penggerak, yakni memimpin pembelajaran, mengembangkan diri dan orang lain, memimpin manajemen sekolah, memimpin pengembangan sekolah. Ia harus paham pula tentang nilai- nilai yang mutlak melekat pada sosok guru penggerak yakni, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid.
Pengalaman saya yang terkait penerapan nilai-nilai tersebut adalah sebagai prakarsa  sebuah acara dengan judul "Festival Budaya Nusantara" dengan tema "Melestarikan Budaya Membentuk Generasi Bangsa". Pada poin ini saya mewujudkan kepemimpinan murid , selain mendorong peserta didik untuk berani menampilkan karya seni tradisional dari keberagaman tarian dan menyanyi juga bagaimana mereka berkolaborasi dengan teman satu tim,  termotivasi untuk belajar serta dapat sebagai sarana menumbuhkan karakter baik di sekolah.Â
Selain itu juga seluruh dewan guru menjadi panitia acara, menyiapkan pementasan peserta didik dengan berlatih, menyiapkan gelar karya, membuat undangan,membagi undangan, dekorasi panggung dan menyewa sound system,  menyiapkan konsumsi serta koordinasi dengan paguyuban wali murid. Kolaborasi ini juga menjadi bagian penting dalam suksesnya  acara.Â
Sebelum acara Festival, setiap kelas mendapatkan bagian penampilan antara lain :
Kelas 1 menampilkan Pulau Kalimantan : Â tari enggang, tari , Tari Perang, Menyanyi Lagu Ampar-Ampar Pisang dan Indung-Indung.Â
Kelas 2 menampilkan Pulau Sulawesi: Menyanyi lagu Pakarena, Tari kreasi daerah Sulawesi dan fashion show baju adat.Â
Kelas 3 menampilkan Pulau Sumatera : Tari Dingding, tari Indang, Permainan piano, fashion show baju adat.Â
kelas 4 menampilkan Pulau  Papua: Tari Sajojo, Menyanyi lagu Apuse, Menyanyi lagu Yamko Rambe Yamko, Drama  Sagu Bulan, Fashion show baju adat.Â
Kelas 5 menampilkan pulau  Jawa: Menyanyi lagu Padang Wulan, tari Jaranan, dan fashion show baju adat.Â
kelas 6 menampilkan Pulau Bali: Kolaborasi Drama Bawang, Kesuna dan Tari Kecak.Â
Seluruh peserta didik dan guru saling koordinasi untuk menyiapkan pertunjukan dengan berlatih tarian dan nyanyian selama satu bulan. Materi lagu-lagu dan tarian diambil guru pada platform youtube dan sumber literasi budaya seperti buku dan ensiklopedia. Â Untuk menari dan menyanyi peserta didik berlatih dibantu dengan video dan instrument. Pementasan drama diiringi dengan instrumen musik.Â
Festival Budaya Nusantara dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 Desember 2022 dari pukul 07.30-12.30. Selain pementasan peserta didik menampilkan gelar karya  berupa gambar, kraf, infografis, kliping ,foto-foto kegiatan dan makanan tradisional juga dijual untuk tamu dan peserta didik yang hadir.Â
Acara sangat meriah dengan susunan acara yang disusun dengan sangat apik. Tamu undangan yang menghadiri dari mulai pengawas, Pimpinan daerah Muhammadiyah Kebumen, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Komite Sekolah, seluruh wali siswa dari kelas 1 -- 6 dan sesepuh Muhammadiyah dan 'Aisyiyah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H